JAKARTA, KOMPAS.com - Seratusan alat utama sistem persenjataan (alutsista) termasuk kendaraan tempur milik Tentara Nasional Indonesia (TNI) berjejer dengan gagah di dekat Istana Merdeka dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-76 TNI, Selasa (5/10/2021).
Momen itu dimanfaatkan warga untuk mengenal lebih dekat alat tempur di dunia kemiliteran Indonesia.
Emi Wijaya, warga Cempaka Putih Barat misalnya mengaku sengaja datang ke perayaan HUT TNI ini untuk memperkenalkan peralatan militer kepada sang anak.
"Ke sini nyenengin anak-anak ya karena mereka itu senang melihat pesawat wara-wiri. Untuk pembelajaran mereka juga," ujar Emi di Jalan Merdeka Utara, Selasa.
Baca juga: HUT Ke-76 TNI, Ratusan Alutsista Gagah Berjejer di Sekitar Istana Merdeka
Emi dan keluarga mengaku sudah mempersiapkan sejak jauh-jauh hari untuk datang ke acara itu.
"Saya memang tiap tahun, kalau ada acara ini, selalu hadir. Sudah dipersiapkan dari kemarin untuk hadir," kata dia.
Memanfaatkan pameran Alutsista sebagai media pendidikan anak juga dilakukan Heni (58) warga Tambun Selatan, Bekasi, Jawa Barat, yang datang bersama ketiga anak dan dua cucunya.
"Kami langsung datang ke sini setelah melihat berita tentang pameran. Acara ini menarik, karena dengan begitu anak bisa tahu mobil perang itu seperti apa, di dalamnya seperti ini," kata Heni saat berswafoto di depan salah satu mobil perang.
Menurut Heni, mengenalkan dunia kemiliteran kepada anak-anak sudah menjadi budaya di keluarganya. Ia bercerita, ketika anak-anaknya masih kecil, ia rutin membawa anaknya ke pameran serupa saat digelar di kawasan Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur.
"Makanya ingin mengenalkan ke cucu-cucu. Karena dulu, saya terbiasa mengajak anak-anak saya waktu kecil ke Halim," ujar dia.
Heni dan keluarga mengaku bangga melihat kegagahan deretan kendaraan tempur tersebut. Apalagi, salah satu anggota keluarganya juga anggota TNI.
Meski rasa bangga tumbuh saat memandangi alutsista tersebut, orangtua merasa khawatir dengan keberadaan pameran yang digelar di pinggir jalan raya. Menurut Emi, pameran digelar di tempat yang tidak ramah anak.
"Tapi sayangnya acaranya kok di jalan, padahal biasanya (digelar) di dalam Monas. Kalau di jalan, ngeri anak-anak tertabrak kendaraan," ujar Emi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.