TANGERANG, KOMPAS.com - Tiga titik di Kota Tangerang bagian timur tergenang air hingga setinggi 50 sentimeter pada Rabu (6/10/2021) malam.
Seorang warga bernama Ryan (28) berujar bahwa setidaknya ada dua yang titik tergenang air di Jalan HOS Cokroaminoto yang terbagi ke dalam dua wilayah, yakni Kecamatan Karang Tengah dan Kecamatan Ciledug.
Kemudian, satu titik lainnya yang juga tergenang air berlokasi di Jalan H Mencong, Kecamatan Ciledug.
Dia menduga, genangan itu muncul karena hujan deras yang sempat terjadi selama beberapa saat.
"Dua titik yang ada di Jalan HOS Cokroaminoto itu lumayan tinggi genangannya, kurang lebih sebetis orang dewasa, kira-kira berarti 40-50 sentimeter," paparnya saat dihubungi, Rabu.
Baca juga: Sempat Ditolak Polisi, Laporan Perampokan di KBT Diterima Setelah Paman Korban Telepon Kasat Reskrim
Dia menuturkan, genangan air yang muncul di Jalan H Mencong juga kurang lebih setinggi betis orang dewasa.
Menurut Ryan, luas tiap genangan air itu kurang lebih 20 meter persegi.
"Kan ada tiga titik, itu tiap titik panjang-panjang genangannya. Tiap titik luasnya 20 meteran ada mungkin, tapi bisa jadi lebih," urai dia.
Ryan sendiri sempat terjebak lantaran genangan air sampai menyentuh tempat kakinya berpijak di motor.
"Jadi airnya sampai ke motor saya, di bagian kaki pengemudi itu, tapi saya enggak sampai berhenti atau mogok gitu sih," ungkapnya.
Baca juga: Anies: Saya Sudah 4 Tahun Menjabat, Tolong Tunjukkan Kebijakan Mana yang Diskriminatif
Dia menambahkan, hujan yang sempat terjadi di wilayah Ciledug dan Karang Tengah itu sudah mulai reda sekitar pukul 19.45 WIB.
Dikonfirmasi secara terpisah, Camat Ciledug Syarifudin mengatakan bahwa genangan air memang sering terjadi di Jalan H Mencong.
Genangan tersebut, kata Syarifudin, bakal surut setelah 1-2 jam.
"Genangan itu muncul akibat tidak tertampungnya air, sehingga mengakibatkan munculnya genangan di beberapa lokasi," kata Syarifudin melalui sambungan telepon, Rabu.
Untuk menangani genangan yang masih sering muncul itu, pihaknya sedang membuat beberapa resapan air seperti biopori dan sumur injeksi.
"Ya memang belum maksimal, karena kan masih dalam tahap proses pembuatan," tutur Syarifudin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.