Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Empat Tahun Jabat Gubernur DKI, Anies Dinilai Belum Serius Urus Sampah Jakarta

Kompas.com - 07/10/2021, 15:43 WIB
Singgih Wiryono,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Terhitung 16 Oktober 2021 mendatang, Anies genap memimpin DKI Jakarta selama empat tahun terakhir.

Selama empat tahun Anies menjadi Gubernur DKI Jakarta, permasalahan sampah di Jakarta dinilai masih belum serius ditangani.

Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Fraksi Golkar DPRD DKI Jakarta Judistira Hermawan yang menyebut Pemprov masih belum merealisasikan janji pembangunan intermediate treatment facility (ITF).

Baca juga: Anies Beri Nama Kampung Susun Produktif Tumbuh Cakung, Ini Alasannya

Dia menyebut, pengelolaan sampah Jakarta masih sepenuhnya mengandalkan Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang untuk kurang lebih 8.000 ton sampah per hari.

"Kita harus memikirkan sampah ini ke depan gimana pengelolaannya, memang di RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) akan dibangun ITF sejumlah 4 lokasi, tapi sampai sekarang satu pun masih dalam tahap pembangunan dan masih ada kendala," ujar Judistira saat dihubungi melalui telepon, Kamis (7/10/2021).

Ketidakseriusan Anies menangani sampah juga disoroti oleh Wakil Ketua Fraksi Nasdem Nova Harivan Paloh.

Nova mengatakan, ITF menjadi isu krusial yang harus dituntaskan Anies di sisa masa jabatannya.

Janji membangun tempat pengolahan sampah antara berbasis teknologi digaungkan Anies sejak kampanye dan juga bersinggungan dengan isu ramah lingkungan yang sering digembar-gemborkan.

Baca juga: Anies Beri Nama Kampung Susun Produktif Tumbuh Cakung, Ini Alasannya

"Kita masih melihat sampai saat ini pun masih belum terselesaikan untuk kegiatan bagaimana membangun pengolahan sampah berbasis teknologi namanya ITF," tutur dia.

Empat tahun menjabat, Anies masih menggantungkan pengelolaan sampah pada TPST Bantargebang yang kini sudah berada di ambang kapasitas.

Senada dengan petinggi Fraksi Nasdem dan Golkar, Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Ida Mahmudah mendorong agar Anies melakukan evaluasi besar-besaran terhadap rencana pembangunan ITF yang molor jauh dari target awal.

"Tidak bisa selesai tahun depan. Saya harap Pak Gubernur evaluasi besar-besaran. Karena enggak akan jalan (jika tak dievaluasi)," tutur Ida.

Menurut Ida, kendala utamanya adalah kesalahan penugasan yang dilakukan Anies melalui PT Jakarta Propertindo.

Menurut Ida, semestinya penugasan dibebankan langsung kepada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait yaitu Dinas LH DKI Jakarta agar selesai sesuai target yang diberikan.

"Menurut saya itu salahnya Pak Gubernur menugaskan BUMD yang ada, itu yang pasti kesalahan di sana," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Polisi Pernah Tolak Laporan Pelecehan yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar Saat Masa Kampanye

Polisi Pernah Tolak Laporan Pelecehan yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar Saat Masa Kampanye

Megapolitan
Sopir Truk Biang Kerok Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Ternyata Masih di Bawah Umur

Sopir Truk Biang Kerok Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Ternyata Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Senangnya Alif Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang, Bisa Lihat 'Sunset'

Senangnya Alif Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang, Bisa Lihat "Sunset"

Megapolitan
Tersangka Kecelakaan Beruntun di GT Halim Temperamental, Polisi Minta Bantuan KPAI dan Psikolog

Tersangka Kecelakaan Beruntun di GT Halim Temperamental, Polisi Minta Bantuan KPAI dan Psikolog

Megapolitan
Keluarga Pelaku Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Telah Dihubungi Polisi untuk Pendampingan

Keluarga Pelaku Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Telah Dihubungi Polisi untuk Pendampingan

Megapolitan
Dibawa Kabur dari Setiabudi, Mobil Patroli Polisi Ditemukan di Kemayoran

Dibawa Kabur dari Setiabudi, Mobil Patroli Polisi Ditemukan di Kemayoran

Megapolitan
Menilik Padi Apung Waduk Elok Cakung, Solusi untuk Sawah Kebanjiran

Menilik Padi Apung Waduk Elok Cakung, Solusi untuk Sawah Kebanjiran

Megapolitan
Sopirnya di Bawah Umur, Pemilik Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Bakal Diperiksa Polisi

Sopirnya di Bawah Umur, Pemilik Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Bakal Diperiksa Polisi

Megapolitan
Polisi Belum Tahan Sopir Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama

Polisi Belum Tahan Sopir Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama

Megapolitan
Mobil Patroli Polisi di Jakarta Selatan Dibawa Kabur Jambret yang Sedang Diamankan

Mobil Patroli Polisi di Jakarta Selatan Dibawa Kabur Jambret yang Sedang Diamankan

Megapolitan
Polisi Masih Dalami Motif Oknum Sopir Grab Culik dan Peras Penumpang

Polisi Masih Dalami Motif Oknum Sopir Grab Culik dan Peras Penumpang

Megapolitan
Momen Peserta Sanlat Ekspresi Baznas Diminta “Push Up” Karena Ketiduran saat Ada Seminar

Momen Peserta Sanlat Ekspresi Baznas Diminta “Push Up” Karena Ketiduran saat Ada Seminar

Megapolitan
Polisi Amankan 1 Mobil sebagai Barang Bukti Kasus Pemerasan yang Dilakukan Sopir Grab

Polisi Amankan 1 Mobil sebagai Barang Bukti Kasus Pemerasan yang Dilakukan Sopir Grab

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com