BEKASI, KOMPAS.com - Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (BMSDA) Kota Bekasi menyatakan belum mampu selesaikan permasalahan banjir di Kelurahan Kayuringin Jaya. Kepala Dinas BMSDA Kota Bekasi, Arief Maulana mengatakan, dari beberapa hal yang direncanakan akan selesai pada 2021 ini, baru beberapa yang terlaksana.
"Dari perencanaan yang akan kami kerjakan itu, yang baru terealisasi itu adalah pembangunan beberapa folder yaitu ada delapan polder di hulu dan polder di tengah belum dilaksanakan," kata Arief di DPRD Kota Bekasi, Kamis (7/10/2021).
Baca juga: Banjir di Kota Bekasi Sudah Surut Total Kamis Pagi
Arief mengemukakan, untuk mengatasi banjir di kawasan tersebut harus dimulai dari area hulu yaitu di kawasan Galaxy sampai ke hilir di Rawa Tembaga. Menurut dia, untuk pengendalian banjir secara makro di kawasan tersebut perlu dibuatkan tandon air di hulu dan hilir.
"Untuk pengendalian banjir di situ perlu dibuatkan tandon air baik itu di hulu, di tengah, kemudian harus dilakukan normalisasi saluran BSK (Bumi Satria Kencana)," ujarnya.
Selain itu, perlu melakukan peninggian tanggul di bantaran sungai yang diukur sesuai dengan tinggi permukaan air laut guna menghindari limpasan air.
"Peninggian tanggul disesuaikan, diukur dari atas permukaan air laut supaya tidak terjadi limpasan dan kemudian diperlukan adanya pemindahan pompa Rawa Tembaga ke area hilir," ujar dia.
Pembangunan sejumlah prasarana yang belum terlaksana itu akan diajukan kembali dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Bekasi 2022.
Sebelumnya, forum warga RW Kayuringin Jaya dan RW Bumi Satria Kencana (BSK) Kota Bekasi menolak proyek penyaluran air dari proyek duplikasi crossing Tol Becakayu dan Saluran Tarum Barat ke Kali BSK. Menurut warga, proyek tersebut menyebabkan banjir lebih parah di kawasan permukiman mereka.
"Karena apabila hujan terjadi di wilayah itu, dari hujan yang turun ini dapat mengakibatkan banjir dan banjir itu disebabkan dari adanya proyek-proyek itu tadi," kata Yoyo (45), seorang warga, di Gedung DPRD Kota Bekasi, Kamis.
Yoyo berharap pemerintah dapat mengarahkan saluran pompa air yang berada di Kali BSK langsung menuju ke Kalimalang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.