Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proses Evakuasi Lima Jenazah di Gorong-gorong Cipondoh, Semen Dibongkar dan Air Disedot

Kompas.com - 08/10/2021, 13:51 WIB
Ivany Atina Arbi

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Lima orang ditemukan tewas di gorong-gorong yang berada di Jalan Taman Royal, Cipondoh, Tangerang, Banten, pada Kamis (7/10/2021) malam.

Diduga, kelima orang tersebut tewas karena menghirup gas beracun yang ada di dalam gorong-gorong.

Kompas.com merangkum proses evakuasi kelima jenazah dari gorong-gorong yang berisi gas beracun tersebut. Perlu kehati-hatian agar petugas evakuasi tidak turut menghirup gas beracun.

Laporan di lapangan, sebanyak tiga korban dievakuasi secara spontan oleh beberapa warga sekitar.

Satu di antara korban tewas merupakan pegawai PT Telkom dan dua lainnya adalah warga sekitar yang berupaya membantu sang pegawai PT Telkom ketika terjebak dalam gorong-gorong.

Baca juga: Selidiki Gorong-gorong Cipondoh yang Tewaskan 5 Orang, Puslabfor: Kami Temukan Gas Berbahaya

Pegawai Telkom diketahui sedang memperbaiki kabel optik di dalam gorong-gorong tersebut.

Kapolsek Cipondoh Kompol Ubaidillah menyebutkan, kemungkinan ada gas alam beracun di dalam gorong-gorong.

“Gas itu menguap dari comberan,” ujarnya saat ditemui di TKP, Kamis. Ubaidillah mengatakan, gorong-gorong tersebut memang sudah lama tidak dibuka sehingga berpotensi menimbulkan gas beracun.

Temuan dua jenazah lain

Selang beberapa jam, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang menerima informasi dari pihak kepolisian bahwa ada dua jenazah lagi yang masih tertinggal di gorong-gorong.

Polisi dan BPBD sempat menemui kendala saat mengevakuasi korban karena tingginya level air di gorong-gorong. Kemungkinan adanya gas beracun di gorong-gorong tersebut juga mempersulit evakuasi.

Baca juga: Polisi: Tiga Korban Tewas di Gorong-gorong Cipondoh adalah Karyawan Telkom Indonesia

Untuk menghindari risiko keracunan, petugas BPBD pun kemudian membongkar semen yang menutupi gorong-gorong.

Proses dimulai pada pukul 17.10 WIB, Kamis. Usai dibongkar, petugas menyedot air yang berada di gorong-gorong sedalam 2 meter itu.

Proses penyedotan berlangsung cukup lama.

Setelah penyedotan dilakukan, petugas BPBD berpakaian lengkap dengan tabung oksigen dikerahkan ke dalam gorong-gorong untuk mengevakuasi kedua jenazah itu.

Evakuasi yang dilakukan berlangsung cukup lama. Sekitar pukul 18.02 WIB, satu jenazah berhasil dievakuasi.

Baca juga: Fakta Penemuan 5 Jenazah di Gorong-gorong Cipondoh, Keracunan Gas dan Ada 2 Korban Tertinggal

Setelah satu jenazah dievakuasi, petugas BPBD yang turun ke gorong-gorong ditarik dan diarahkan untuk beristirahat.

Beberapa saat setelahnya, sekitar pukul 18.18 WIB, jenazah kedua berhasil dievakuasi oleh petugas. Keduanya langsung dibawa ke RSUD Kabupaten Tangerang.

Belakangan diketahui bahwa tiga dari lima korban yang ditemukan merupakan pegawai PT Telkom. Dua lainnya adalah warga.

(Penulis : Muhammad Naufal/ Editor : Irfan Maullana)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com