Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PMI Tangsel Ajukan Tambahan Alat Donor Plasma Konvalesen Senilai Rp 3 Miliar ke Pemkot

Kompas.com - 13/10/2021, 18:44 WIB
Tria Sutrisna,
Jessi Carina

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Palang Merah Indonesia (PMI) Tangerang Selatan mengajukan bantuan penambahan alat donor plasma darah konvalesen senilai Rp 3 miliar ke pemerintah kota.

Ketua PMI Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany mengatakan, pihaknya sudah memiliki satu unit alat donor plasma darah konvalesen.

Namun, PMI perlu satu alat lagi karena tingginya animo masyarakat penyintas Covid-19 untuk mendonor.

"Kebutuhan alat konvalesen kita sudah ada. Tetapi ternyata animo masyarakat untuk mendonorkan plasma konvalesen itu luar biasa," ujar Airin kepada wartawan, Rabu (13/10/2021).

Baca juga: Data Disdukcapil, 6.356 Warga Tangsel Belum Memiliki E-KTP

Di samping itu, kata Airin, penambahan alat tersebut dimaksudkan agar penyediaan plasma darah untuk terapi pasien Covid-19 bisa lebih cepat.

Bahkan Airin berharap PMI Tangerang Selatan bisa memiliki bank plasma darah konvalesen untuk terapi para pasien Covid-19.

"Apabila kita di-support pemerintah, mudah-mudahan alatnya segera ada, sehingga bisa dilakukan percepatan dan kami pun bank plasma konvalesen," kata Airin.

Menurut Airin, ketersediaan plasma darah konvalesen tetap diperlukan walaupun kasus Covid-19 di Tangerang Selatan mengalami penurunan.

"Walaupun angka sekarang sudah menurun kan kalau kita ada bank plasma kan lebih baik. Apabila terjadi sesuatu kita bisa berikan ke masyarakat," pungkasnya.

Baca juga: Diguyur Hujan Deras, Sebuah Rumah di Kawasan Parigi Tangsel Roboh

Menanggapi hal itu, Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie mengaku sudah menganggarkan pengadaan alat donor plasma konvalesen tambahan yang diajukan PMI Tangerang Selatan.

"Kita baru satu di PMI. Bu Airin mengajukan satu lagi, dan sudah kami anggarkan sekarang lagi dalam proses pengadaannya. Karena itu sangat dibutuhkan," kata Benyamin.

Menurut Benyamin, pihak harus melakukan proses penganggaran terlebih dahulu karena alat tersebut terbilang mahal.

"Harganya Rp 3 miliaran. Lumayan," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banjir dan Fasilitas Rusak, Pekerja di Pelabuhan Sunda Kelapa: Tolong Perbaiki, Supaya Banyak Pengunjung...

Banjir dan Fasilitas Rusak, Pekerja di Pelabuhan Sunda Kelapa: Tolong Perbaiki, Supaya Banyak Pengunjung...

Megapolitan
Walkot Depok Idris: Saya Cawe-cawe Dukung Imam Budi Hartono di Pilkada

Walkot Depok Idris: Saya Cawe-cawe Dukung Imam Budi Hartono di Pilkada

Megapolitan
Jakarta yang Terbuka Lebar bagi Para Perantau, tetapi Jangan Nekat...

Jakarta yang Terbuka Lebar bagi Para Perantau, tetapi Jangan Nekat...

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 18 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 18 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Kisah di Balik Menjamurnya Warung Madura, Ada Bos yang Dukung Pekerja Buka Usaha Sendiri

Kisah di Balik Menjamurnya Warung Madura, Ada Bos yang Dukung Pekerja Buka Usaha Sendiri

Megapolitan
Polisi Imbau Masyarakat Setop Bagikan Video Bunuh Diri Selebgram Meli Joker

Polisi Imbau Masyarakat Setop Bagikan Video Bunuh Diri Selebgram Meli Joker

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Sopir Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Ditangkap | Pendeta Gilbert Lumoindong Dituduh Nistakan Agama

[POPULER JABODETABEK] Sopir Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Ditangkap | Pendeta Gilbert Lumoindong Dituduh Nistakan Agama

Megapolitan
Sejumlah Calon Wali Kota Bogor Mulai Pasang Baliho, Rusli Prihatevy Mengaku Masih Santai

Sejumlah Calon Wali Kota Bogor Mulai Pasang Baliho, Rusli Prihatevy Mengaku Masih Santai

Megapolitan
Mengaku Polisi, Seorang Begal Babak Belur Diamuk Massa di Bekasi

Mengaku Polisi, Seorang Begal Babak Belur Diamuk Massa di Bekasi

Megapolitan
Beredar Foto Dahi Selebgram Meli Joker Benjol Sebelum Bunuh Diri, Polisi: Itu Disebabkan oleh Korban Sendiri

Beredar Foto Dahi Selebgram Meli Joker Benjol Sebelum Bunuh Diri, Polisi: Itu Disebabkan oleh Korban Sendiri

Megapolitan
Polisi Sebut Kekasih Selebgram yang Bunuh Diri Sambil 'Live' Tak Lakukan Kekerasan Sebelum Korban Akhiri Hidup

Polisi Sebut Kekasih Selebgram yang Bunuh Diri Sambil "Live" Tak Lakukan Kekerasan Sebelum Korban Akhiri Hidup

Megapolitan
Merantau ke Jakarta Jadi Pemilik Warung Sembako, Subaidi Sering Dianggap Punya Banyak Uang oleh Orang di Kampung

Merantau ke Jakarta Jadi Pemilik Warung Sembako, Subaidi Sering Dianggap Punya Banyak Uang oleh Orang di Kampung

Megapolitan
PDI-P Depok Sebut Supian Suri Punya Modal Popularitas dan Elektabilitas untuk Ikut Pilkada

PDI-P Depok Sebut Supian Suri Punya Modal Popularitas dan Elektabilitas untuk Ikut Pilkada

Megapolitan
Jadi Pengedar 10 Kg Sabu, Pengangguran di Bekasi Terancam 20 Tahun Penjara

Jadi Pengedar 10 Kg Sabu, Pengangguran di Bekasi Terancam 20 Tahun Penjara

Megapolitan
Atap Rumah Warga di Bogor Terbang akibat Angin Kencang, Korban Terpaksa Mengungsi

Atap Rumah Warga di Bogor Terbang akibat Angin Kencang, Korban Terpaksa Mengungsi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com