JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) DKI Jakarta Rustam Effendi menyebut pembatasan mobilitas warga saat pelaksanaan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berpengaruh pada stok kantung darah.
Dilansir dari Antara News, Rustam mengatakan saat penerapan PPKM pada Juni 2021, stok darah sedikit. Menipisnya stok darah, menurutnya dikarenakan banyak warga yang kala itu tidak diperbolehkan beraktivitas di luar rumah.
Ia pun mengungkap, kebutuhan kantung darah saat itu hanya mencapai 70 persen.
"Kita sempat khawatir karena pada Juni lalu stok darah itu hanya 60 sampai 70 persen dari 1.200 kantung darah yang harus dipenuhi," kata Rustam Effendi di Jakarta, Rabu (13/10/2021).
Baca juga: Pemkot Tangsel Anggarkan Pengadaan Alat Donor Plasma Konvelesen Rp 3 Miliar untuk PMI
Lanjut dia, kegiatan perkantoran yang tidak sepenuhnya berjalan saat PPKM juga mempengaruhi, sebab karyawan yang biasanya aktif mendonorkan darah jadi tidak melakukan aktivitas pendonoran.
Selain itu, sebagian masyarakat juga disebutnya saat itu takut melakukan aktivitas pendonoran darah karena khawatir terpapar Covid-19.
Namun perlahan, lanjut Effendi, stok darah kembali stabil seiring menurunnya kasus Covid-19 dan melonggarnya ketentuan PPKM level 3.
Berbagai upaya dilakukan untuk meningkatkan pemenuhan kebutuhan kantung darah. Seperti menggelar kegiatan donor darah massal dengan menggandeng berbagai pihak.
"Kita mendekatkan diri dengan pimpinan pimpinan satuan kerja, pimpinan organisasi, dan instansi pemerintah supaya stok darah senantiasa terpenuhi," kata Effendi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.