DEPOK, KOMPAS.com - Sebanyak 46 penghuni Pondok Pesantren Babussalam, Mekarsari, Cimanggis, Kota Depok, Jawa Barat, dilaporkan positif Covid-19.
Namun, perlu digarisbawahi, hal ini tidak terkait dengan dibukanya pembelajaran tatap muka (PTM) karena kegiatan belajar-mengajar di pondok pesantren sudah dibuka lebih dulu.
Berikut Kompas.com rangkum empat fakta yang sejauh ini diketahui soal temuan klaster ini:
Camat Cimanggis Abdul Rahman memastikan bahwa seluruh penghuni Pondok Pesantren Babussalam sudah menjalani tes PCR.
Hasil 46 kasus positif Covid-19 yang ditemukan merupakan hasil dari tes seluruh penghuni.
"Santri SMP 182 orang dan pengajar serta pegawai 71 orang," kata pria yang akrab disapa Abra kepada Kompas.com, Kamis (21/10/2021).
Baca juga: Muncul Klaster, 46 Kasus Covid-19 di Pondok Pesantren di Depok
"Sudah kami lakukan swab semua. Kami tidak mau parsial sejak ditemukan (kasus Covid-19). Semua aktivitas kami hentikan dan alhamdulillah mereka mau, baik itu pengajar, guru, pengasuh, tukang kebun, satpam, termasuk siswanya," jelasnya.
Abra menyebutkan bahwa temuan ini berawal dari laporan wali santri bahwa ada salah satu santri yang positif Covid-19 setelah pergi cuti.
"Pertama itu terjadi sekitar tanggal 12 Oktober 2021. Ada laporan dari wali santri dari pihak Babussalam bahwa ada yang terkonfirmasi positif Covid-19 setelah mereka melakukan semacam cuti keluar dari pesantren," jelasnya.
Baca juga: 46 Penghuni Pesantren Babussalam Depok Positif Covid-19, Pembelajaran Dihentikan Sementara
"Hari itu dilakukan PCR oleh puskesmas, keluar hasil tanggal 17 Oktober untuk kelas VIII, terdapat 17 orang yang positif. Lalu, untuk kelas VII dan VIII serta kru, pengajar, dan segenap pengasuh di Babussalam dilakukan swab lagi, dari mereka ada hasil tambahan lagi 29, jadi totalnya 46 yang positif," jelas Abra.
Abra menyebutkan bahwa mereka merupakan orang tanpa gejala (OTG). Mereka semua dikarantina di mess pondok pesantren yang disebut cukup luas untuk menampung ratusan penghuni.
"Iya (dikarantina di mess) karena tidak bergejala. Tidak ada yang masuk rumah sakit," kata dia.
"Tapi komunikasi terus-menerus antara pengasuh dan puskesmas untuk pemantauan ya hari per hari," lanjutnya.
Akibat temuan klaster ini, aktivitas belajar-mengajar di Pondok Pesantren Babussalam dihentikan sementara, meskipun semua santri masih ada di dalam kawasan pondok secara terpisah.
"Sementara kami hentikan, sampai dengan berakhirnya masa karantina," ujar Abra.
"Tapi kalau mereka mau menggunakan daring ya kami persilakan," lanjutnya.
Baca juga: 46 Penghuni Pesantren Babussalam Depok Positif Covid-19, Semua Tanpa Gejala dan Isolasi di Ponpes
Sejauh ini, 17 penghuni yang pertama kali terkonfirmasi positif Covid-19 telah menjalani hari kesembilan isolasi. Sementara itu, 29 penghuni lain baru menjalani isolasi untuk 10 hari ke depan.
"Tidak ada yang masuk rumah sakit. Kemudian terkait dukungan, semua logistik kami berikan," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.