Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PTM Terbatas di 45 SD di Kota Tangerang Akan Dievaluasi Tiap Hari

Kompas.com - 25/10/2021, 13:19 WIB
Muhammad Naufal,
Nursita Sari

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Tangerang akan mengevaluasi penerapan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas jenjang SD setiap hari.

Sebanyak 45 SD diketahui mulai menggelar PTM terbatas pada Senin (25/10/2021) ini.

"Setiap hari ada evaluasi. Kami kerahkan seluruh pengawas di Kota Tangerang untuk monitoring dan evaluasi kekurangan dan kelebihannya (PTM)," kata Kepala Dindik Kota Tangerang Jamaluddin di SDN Pasar Baru 1, Kota Tangerang, Senin (25/10/2021).

Baca juga: Daftar 45 SD yang Mulai Gelar PTM Terbatas di Kota Tangerang

Saat tim pengawas menemukan ada pedagang di depan sekolah atau kantin yang beroperasi, pihaknya bakal membatalkan PTM di SD tersebut.

"Semisal ada sekolah yang ada pedagang di depannya, atau kantin yang buka, maka sekolah itu kami tutup dulu sementara," tegas Jamaluddin.

Pemantauan penerapan PTM di 45 SD itu, kata dia, bakal dijadikan dasar sebagai asesmen untuk sekolah lain yang belum menerapkan PTM.

Baca juga: Orangtua Tak Bisa Divaksinasi Covid-19, Apakah Siswa SD di Kota Tangerang Bisa Ikut PTM?

Jika penilaian yang dihasilkan sudah layak dengan sejumlah aspek tertentu, Dindik Kota Tangerang akan menambah jumlah SD yang menghelat PTM pada Senin pekan depan.

"Minggu depan bisa saja jadi 100 sekolah (yang menggelar PTM), tergantung asesmen nanti," tutur Jamaluddin.

Adapun beberapa aspek yang dinilai dari SD yang menggelar PTM adalah infrastruktur penunjang skema belajar di sekolah, jumlah guru hingga staf lain yang sudah divaksinasi Covid-19, dan lainnya.

Baca juga: Tinjau PTM di SDN Pasar Baru 1, Wali Kota Tangerang Ingatkan soal Prokes ke Murid

Sebagaimana diketahui, sebanyak 45 SD negeri dan swasta mulai menggelar PTM terbatas pada Senin ini.

Dari 45 SD itu, sebanyak 32 sekolah di antaranya merupakan SD negeri. Kemudian, sebanyak 13 sekolah lainnya merupakan SD swasta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com