JAKARTA, KOMPAS.com - Sumargiono mencoba mengingat kembali peristiwa nahas yang yang baru saja ia lalui, yakni kecelakaan bus transjakarta di Halte Cawang-Ciliwung, Jakarta Timur, Senin (25/10/2021).
Sumargiono membagi ceritanya itu kepada awak media. Kata dia, pada hari terjadinya musibah itu dirinya berangkat kerja dari Ciledug, Tangerang. Ia sempat transit di Kuningan Barat sebelum menuju kantornya di MT Haryono Square.
"Jadi tinggal satu halte sebenarnya (sampai). Namun, namanya musibah tidak ada yang tahu," ucap Sumargiono saat ditemui di RSUD Budhi Asih, Rabu (27/10/2021).
Baca juga: Cerita Korban Kecelakaan Transjakarta Cari Ponselnya yang Terlempar, Ketemu di Polda Metro
Bus yang ia tumpangi mengetem di Halte Cawang-Ciliwung. Namun, tiba-tiba, bus Transjakarta lain dari belakang menghantam busnya.
"Biasanya ada suara pengereman, tetapi kelihatannya (bus belakang) kenceng sekali. Berkisar kecepatan 60 hingga 80 km/jam," ujar Sumargiono.
Sumargiono merasakan nyeri pada dadanya setelah bus belakang menghantam bus yang ia tumpangi.
Baca juga: Orangtua Korban Tewas Kecelakaan Transjakarta Menyayangkan Baru Dapat Info Pukul 17.00 WIB
"Kemungkinan terjadi benturan. Pas kejadian, tahu-tahu saya sudah duduk di lantai bus. Saya tertimpa penumpang lain yang dari deretan belakang," ujar Sumargiono.
"Habis kejadian itu sudah berhamburan, semua sudah pada di lantai," kata dia.
Sumargiono sempat melihat seorang pria yang duduk di kursi belakang tidak bisa berdiri.
"Saya peluk bapaknya. Kita masih selamat, tetapi beliaunya enggak bisa ngomong, cuma 'Iya pak, iya pak'. Kakinya ternyata patah dan dioperasi," tutur Sumargiono.
Sementara itu, Sumargiono mengalami lecet pada kaki.
Kecelakaan maut dua bus transjakarta terjadi Halte Cawang-Ciliwung, Senin (25/10/2021).
"Korban seluruhnya ada 39, dua meninggal dunia, 37 luka-luka," kata Dirlantas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Sambodo Purnomo Yogo, Senin.
Salah satu korban yang tewas itu adalah sopir bus transjakarta yang menabrak dari belakang.
Kepala Seksi Operasi Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Timur Gatot Sulaeman mengatakan, sopir itu dievakuasi dalam keadaan terjepit.
"Yang paling sulit (dievakuasi) di belakang kemudi ya, korban itu terjepit oleh stang kemudi dan dasbor," ujar Gatot.
PT Transportasi Jakarta mengucapkan rasa belasungkawa terkait kecelakaan maut dua bus transjakarta di sekitar MT Haryono itu.
"Saya mewakili seluruh manajemen dan keluarga besar PT Transportasi Jakarta mengucapkan rasa belasungkawa sebesar-besarnya dan mendoakan agar para korban bisa lekas pulih serta diberikan ketabahan untuk keluarga korban yang meninggal," kata Direktur Operasional PT Transjakarta Prasetia Budi di Jakarta, Senin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.