Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ari Junaedi
Akademisi dan konsultan komunikasi

Doktor komunikasi politik & Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama.

Mengidolakan Halimah, Cleaning Service Bandara Soetta

Kompas.com - 01/11/2021, 18:33 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

SUATU ketika sahabat saya ingin belajar catur. Seorang grand master catur dunia memberi nasihat padanya untuk belajar catur ke pasar, tukang becak, dan tempat tongkrongan warga seperti di kedai-kedai kopi.

Sahabat saya protes. Ia tak habis pikir, kenapa harus belajar ke orang-orang yang tidak jelas kualifikasinya di pertandingan catur?

Ternyata di balik nasihat itu tersirat sebuah pesan: untuk belajar tentang suatu hal tidak selalu berpatokan pada hal-hal yang lazim. Out of the box, kata si grand master dunia. 

Hasilnya ternyata mengagumkan. Dari tukang becak dan preman pasar, sahabat saya ini mengasah kemampuan memindahkan bidak-bidak catur dengan berani saat permainan sedang kritis sesuai gaya permainan ala tukang becak dan preman pasar.

Sementara, ketenangan bermain caturnya teruji dengan bermain di kedai kopi yang ramai. Konsentrasi bermain sangat diperlukan di tengah hiruk pikuk pengunjung kedai kopi.

Selebgram

Para milenial tentu tidak akan mengagumi orang-orang pasar. Lazimnya, mereka mengagumi dan meneladani selebgram yang begitu gaduh memasarkan aneka produk di media sosial.

Segala kisah sang selebgram menjadi bacaan sehari-hari. Mereka cenderung kurang peduli dengan sosok-sosok lain yang sesungguhnya sangat inspiratif dan layak ditiru.

Kecantikan atau ketampanan seolah mantera yang membius para milenial. Namun, begitu ada cacat laku dari selebgram idolanya, mereka sontak akan pergi dan berpindah mengidolai selebgram lain. 

Panutan palsu sekaligus temporer

Uniknya, para milenial akan cepat lupa dengan cacat laku idolanya. Order endorsement dari brand biasanya juga berhenti sementara saat sang idola diperiksa polisi.

Begitu pemberitaan menguap dan kasusnya selesai, sang selebgram akan kembali naik pentas seolah tanpa rasa bersalah dan penyesalan. Memamerkan lekuk tubuh tanpa risi, menjadikan uang dan kepopuleran adalah segalanya.

Kasus selebgram Rachel Vennya yang menghindar karantina usai pelesir dari Amerika Serikat bersama kekasihnya menjadi kasus terbaru.

Kasus ini memperlihatkan bagaimana seorang selebgram bisa bertingkah seenaknya sendiri. Ia tak peduli dengan aturan dan ketentuan tentang protokol kesehatan usai melakukan perjalanan internasional di masa pandemi Covid-19.

Sesuai Surat Edaran Satgas Penanganan Covid-19 Nomor 18 Tahun 2021 tentang Protokol Kesehatan Perjalanan Internasional pada Masa Pandemi, Rachel harus melakukan karantina. Tempatnya di hotel yang harus dia bayar sendiri dan bukan karantina gratis di wisma atlet.

Ternyata, Rachel berhasil lolos masuk ke tempat karantina gratis di Wisma Atlet. Seharusnya ia menjalani karantina selama delapan hari. Namun, baru tiga hari karantina, ia kabur. Rachel mendapat bantuan dari oknum TNI. 

Baca juga: Pengacara Sebut Rachel Vennya Siap jika Ditetapkan Jadi Tersangka Kasus Kabur dari Karantina

Menyikapi kebiasaan pemerintah yang kerap blunder memberi gelar "duta" pada para pesohor yang melakukan pelanggaran hukum, jauh-jauh hari publik sudah wanti-wanti agar jangan ada penghargaan Duta Karantina untuk Rachel Vennya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com