Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Bekuk Pria yang Tawarkan Surat Izin Operasional Palsu di Pelabuhan Tanjung Priok

Kompas.com - 02/11/2021, 13:28 WIB
Ira Gita Natalia Sembiring,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com- Praktik penjualan surat izin operasional (SIO) palsu di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok masih marak terjadi.

Satreskrim Polres Pelabuhan Tanjung Priok kembali menangkap seorang pelaku yang memasarkan SIO palsu, berinisial RY (25).

Hal itu disampaikan Kanit 3 Krimsus, Iptu Wan Deny Ramona saat ditemui di Polres Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (2/11/2021).

Baca juga: Polres Pelabuhan Tanjung Priok Kembalikan Mobil Milik Korban Penggelapan

"Kami mengamankan seorang laki-laki inisial RY di mana yang bersangkutan dugaan awal sementara ialah pemalsuan surat izin operasi operator," kata Wan Deny.

"Sampai saat ini peran yang bersangkutan sebagai pemasaran dia mencari orderan menawarkan kepada pekerja yang ingin memiliki SIO dengan cara yang instan," sambungnya.

Wan Deny menjelaskan, RY menawarkan jasa pembuatan SIO palsu melalui media sosial Facebook.

"Yang bersangkutan memasarkan dari media sosial Facebook dia menawarkan pembuatan dokumen tanpa harus mengikuti pelatihan tes dan syarat-syarat lainnya,' ujar Wan Deny.

Adapun penangkapan kasus ini bermula dari investigasi polisi terkait banyaknya kecelakaan kerja yang terjadi di wilayah Pelabuhan Tanjung Priok.

Baca juga: Tawuran di Tanjung Priok, Polisi Amankan 15 Pelaku

Sebelumnya, Satreskrim Pelabuhan Tanjung Priok telah menangkap satu pelaku dengan tindak kejahatan yang sama pekan lalu.

"Karena sepanjang tahun 2021 ini kami menemukan banyak terjadinya laka kerja, melihat dari sisi fenomena tersebut kedalaman informasi juga di lapangan banyak beredar SIO palsu," tutur Wan Deny.

"Sehingga kelayakan dari data tersebut diragukan dan mengakibatkan besarnya potensi kecelakaan kerja di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok," tambahnya.

RY diketahui ditangkap di rumahnya di kawasan Bekasi, Jawa Barat. Barang bukti yang diamankan berupa dua SIO yang siap dikirim ke pemesan.

Hingga saat ini, polisi masih melakukan pengembangan dan mencari pelaku yang membuat SIO palsu tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Megapolitan
Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com