Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Polantas Tolak "Uang Damai" Rp 100.000, tapi Minta Sekarung Bawang ke Sopir Truk di Bandara Soekarno-Hatta

Kompas.com - 02/11/2021, 16:58 WIB
Tria Sutrisna,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota polisi lalu lintas (polantas) Polresta Bandara Soekarno-Hatta terbukti meminta bawang kepada sopir truk sebagai pengganti sanksi tilang.

Pembuktian dilakukan melalui pemeriksaan sementara oleh Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Metro Jaya.

"Iya dia memang sedang berdinas, tapi ada pelanggaran yang dia lakukan," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus kepada wartawan, Selasa (2/11/2021).

"Pelanggarannya itu yang sudah jelas seperti di media sosial dan itu dianggap salah oleh pimpinan," sambung Yusri.

Baca juga: Minta Sekarung Bawang Saat Tilang Sopir Truk, Polantas Polres Bandara Soekarno-Hatta Diperiksa Propam

Yusri menceritakan, penilangan berujung permintaan sekarung bawang itu terjadi pada Senin (1/11/1021) di kawasan Jalan P2 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.

Saat itu, Aipda PDH sedang berpatroli dan mendapati truk pengangkut bawang yang diduga melanggar lalu lintas. Setelah diperiksa, sopir truk itu ternyata tidak membawa kelengkapan surat-surat berkendara.

"Sekitar pukul 17.30 WIB dia melakukan patroli di sekitar Jalan P2, bandara sana, melihat ada truk," ungkap Yusri.

Baca juga: Polda Metro Jaya Janji Tindak Polantas Bandara Soekarno-Hata yang Minta Sekarung Bawang Saat Tilang Sopir Truk

"Dia memberhentikan dan mengecek kelengkapan surat-surat daripada si pengemudi truk dan memang pengemudi tidak membawa surat-surat," sambungnya.

Bukannya memberi tilang, Aipda PDH justru meminta sang sopir untuk menyerahkan sekarung bawang putih yang sedang diangkutnya.

Hal itu dilakukan Aipda PDH agar dia tidak perlu memberikan sanksi tilang atas pelanggaran yang dilakukan oleh sang sopir.

"Pelanggaran si sopir ini tidak dilakukan penilangan, tetapi ditukar dengan satu karung bawang putih. Ini yang videonya viral di media sosial," kata Yusri.

Kini, Aipda PDH sudah menjalani pemeriksaan oleh Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Metro Jaya atas pelanggaran yang dilakukannya.

Selain itu, Aipda PDH juga langsung dimutasi dari Satlantas Polresta Bandara Soekarno-Hatta ke Bintara Yanma Polda Metro Jaya.

"Dia ditarik jabatannya dari anggota Satlantas Polres Bandara sekarang kami tempatkan di Polda Metro Jaya sambil menjalani pemeriksaan," jelas Yusri.

Dalam video yang beredar terlihat seorang sopir dan kernet truk yang diduga baru saja diberhentikan oleh seorang anggota polisi lalu lintas.

Halaman:


Terkini Lainnya

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com