Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Pastikan Ibu di Cengkareng Tewas Bukan karena Jatuh dari Tangga

Kompas.com - 02/11/2021, 18:27 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi memastikan bahwa perempuan paruh baya berinisial RK (72) meninggal dunia bukan karena terjatuh dari tangga di rumahnya, di Jalan Akik, Kedaung Kali Angke, Cengkareng, Jakarta Barat, Jumat (29/10/2021) pagi. 

"Hasil visum otopsi itu terdapat banyak lebam luka di kepala, segala macam itu, karena adanya kekerasan," jelas Kanit Reskrim Cengkareng Iptu Bintang saat dikonfirmasi, Selasa (2/11/2021).

Polisi menduga RK  dibunuh oleh anak kandungnya A (36), yang selama ini tinggal bersamanya.

Baca juga: Ibu di Cengkareng Tewas, Polisi Duga Dibunuh Anak Kandung yang ODGJ

Bintang mengatakan, A sudah mengakui bahwa ia telah melakukan kekerasan kepada sang Ibu.

"Ditemukan bukti di situ (rumah korban) ada triplek yang biasa digunakan oleh pelaku untuk memukuli ibunya, dan dia (A) juga mengakui sendiri," jelas dia.

Selain itu, Bintang menyebut para tetangga juga membenarkan bahwa A kerap melakukan kekerasan kepada Ibunya.

Baca juga: ODGJ yang Diduga Bunuh Ibu Kandung di Cengkareng Disebut Kerap Pukul Korban

"Berdasarkam keterangan saksi-saksi, di situ bahwa memang kerap terjadi kekerasan di (rumah) itu. Bukan pertama kali," kata dia.

Adapun polisi juga menduga bahwa A mengalami gangguan jiwa. A disebut memiliki kondisi gangguan kejiwaan jika telat mengonsumsi obat. Dalam kondisi tersebut, A kerap merasa melihat ancaman.

"Kebetulan tadi malam kita telusuri dia habis membawa ibunya berobat ke vihara Kebon Jahe, Kapuk. Anaknya itu sempat mau menyerang ibunya juga," ungkap Bintang.

Namun demikian, polisi masih menunggu hasil pemeriksaan yang dilakukan ahli kejiwaan.

"Sekarang sudah kita observasi ke RS Kramatjati untuk pemeriksaan kejiwaan. Tapi ini kan masih kita dalami ya hasil pemeriksaannya. Tapi sebelumnya memang dia pernah dirawat di RS Jiwa Grogol," jelas Bintang.

Sebelumnya, A diketahui melaporkan ke tetangga bahwa RK jatuh dari tangga pada Jumat (29/10/2021) pagi.

"Jam 10 pagi, anaknya sendiri atau terduga pelaku ini yang melaporkan ke tetangga, bahwa ibunya jatuh. Bilangnya jatuh dan meninggal," ungkap Bintang pada Jumat siang.

Saat diperiksa, ditemukan luka lebam di tubuh korban yang menunjukan indikasi adanya serangan.

"Sementara lebam kita identifikasi di tangan, dekat siku, dan di kepala bagian samping agak ke belakang dekat telinga," lanjut dia.

Sementara, polisi sudah menetapkan status A sebagai tersangka pembunuhan RK.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Megapolitan
Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Megapolitan
Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Megapolitan
Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari 'Basement' Toko Bingkai 'Saudara Frame' Mampang

Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari "Basement" Toko Bingkai "Saudara Frame" Mampang

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Megapolitan
Pemadaman Kebakaran 'Saudara Frame' Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Pemadaman Kebakaran "Saudara Frame" Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Megapolitan
Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran 'Saudara Frame' di Mampang Berhasil Dievakuasi

Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran "Saudara Frame" di Mampang Berhasil Dievakuasi

Megapolitan
Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Megapolitan
Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering 'Video Call'

Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering "Video Call"

Megapolitan
7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Megapolitan
Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Megapolitan
Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Megapolitan
Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Megapolitan
Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com