Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengendara Motor yang Tak Lulus Uji Emisi Berharap Pemberlakuan Sanksi Diundur

Kompas.com - 03/11/2021, 17:50 WIB
Ira Gita Natalia Sembiring,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang warga Bandengan Selatan, Hernadi (31), harus membawa kembali motornya ke bengkel karena tak lulus saat melakukan uji emisi di Lapangan Parkir IRTI Monas, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (3/11/2021).

Hernadi mengaku sudah mengganti oli dan menyervis motornya sebelum ke lokasi uji emisi. Namun, rupanya motor Hernadi masih belum lulus uji emisi.

Baca juga: 13 November Pemberlakuan Sanksi, Ini Tips agar Kendaraan Bermotor Lulus Uji Emisi

"Motor tadi hasil ujinya kurang bagus, tidak lulus," kata Hernadi saat ditemui di lokasi.

"Katanya penyakitnya paling kalau enggak busi, karburator, filter, sama oli, intinya sih kalau perawatan rutin insya Allah lulus. Jadi nanti akan diservis dulu di-tune up dulu, nanti akan diuji lagi," sambungnya.

Hernadi mengaku baru pertama kali melakukan uji emisi sejak pemberitahuan adanya pemberlakuan sanksi bagi kendaraan yang belum melakukan atau tidak lulus uji emisi akan dimulai pada 13 November 2021 mendatang.

Baca juga: Antrean Mobil dan Motor buat Uji Emisi Gratis di Jaksel Membeludak

Namun, menurut Hernadi, waktu yang diberikan untuk melakukan uji emisi terlalu sempit. Mengingat, jumlah lokasi uji emisi yang masih terbatas.

Kalau kebijakan uji emisi ini tentu tujuannya baik ya untuk menjaga polusi udara cuma memang tanggal 13 November itu terlalu mepet dibandingkan dengan jumlah motor mobil di Jakarta," tutur Hernadi.

"Dan infonya juga bengkelnya sangat terbatas dan alatnya juga terbatas, di sini aja cuma satu alat," sambungnya.

Baca juga: Kapan Sanksi Tilang Uji Emisi Berlaku di Jakarta?

Hernadi mengatakan dirinya sudah berada si lokasi sejak pukul 07.00 WIB, namun motornya baru mendapat giliran pada pukul 12.00 WIB.

Sebelumnya, Hernadi juga sempat membawa motornya ke tempat uji emisi di kawasan Gunung Sahari. Namun di sana kuota kendaraan yang diuji terbatas hanya 40 kendaraan.

"Mungkin kalau memang peraturannya mau tetap dilaksanakan diundurkan dulu lah untuk penerapan sanksinya, sampai menunggu persiapan di lapangan terkait bengkel semuanya sudah siap," ucapnya.

Sementara pengendara bernama Lingling mengaku sudah dua kali mengikuti uji emisi.

"Ini saya balik lagi sih, kemarin udah ke sini saya bawa motor tapi enggak lulus, hari ini sudah lulus," kata Lingling.

"Kemarin knalpotnya ada bocor sedikit, bocor halus, jadi saya pulang langsung ke bengkel knalpot, jadi diganti, nah terus balik lagi ke sini, jadi saya sudah dua kali karena tidak memenuhi syarat," sambungnya.

Lingling bahkan rela mengambil cuti selama tiga hari dari kantornya demi mengikuti uji emisi.

"Ya saya cuti ini tiga hari, karena takut ditilang kan, katanya tanggal 13, belum lagi antre, untung aja (kendaraan) saya lulus (uji emisi)," ujarnya.

Lingling menuturkan, dirinya memang mendukung peraturan pemerintah terkait uji emisi kendaraan. Tetapi dia berharap penerapan aturan tersebut bisa terlaksana dengan baik dan tegas.

"Sebagai warga yang baik kita ikut keputusan pemerintah ya, toh tujuannya untuk mengurangi polusi udara di Jakarta, asalkan penerapan di lapangan itu sesuai dengan peraturannya," tutur Linling.

"Jangan jual beli sertifikat seperti itulah karena kan kita takutnya kebijakan yang bagus tapi di lapangannya dimainin ya buat apa," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibunuh 'Pelanggannya' karena Sakit Hati

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibunuh "Pelanggannya" karena Sakit Hati

Megapolitan
12 Perusahaan Setor Dividen 2023 ke Pemprov DKI, Nilainya Capai Rp 545,8 Miliar

12 Perusahaan Setor Dividen 2023 ke Pemprov DKI, Nilainya Capai Rp 545,8 Miliar

Megapolitan
Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng Positif Konsumsi Narkoba

Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng Positif Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Ada di Lokasi yang Sama, Anggota Polres Jaktim Mengaku Tak Tahu Rekan Sesama Polisi Pesta Sabu

Ada di Lokasi yang Sama, Anggota Polres Jaktim Mengaku Tak Tahu Rekan Sesama Polisi Pesta Sabu

Megapolitan
Warga Serpong Curhat Air PDAM Sering Tak Mengalir ke Perumahan

Warga Serpong Curhat Air PDAM Sering Tak Mengalir ke Perumahan

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Jadi Tersangka

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Jadi Tersangka

Megapolitan
Pipa PDAM Bocor, Warga Serpong Tak Dapat Air Bersih Berjam-jam

Pipa PDAM Bocor, Warga Serpong Tak Dapat Air Bersih Berjam-jam

Megapolitan
Antar Mobil Teman, Anggota Polres Jaktim Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi

Antar Mobil Teman, Anggota Polres Jaktim Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil di Kelapa Gading Bukan Dibunuh Kekasih, tapi Tewas Saat Berupaya Menggugurkan Janinnya

Wanita Hamil di Kelapa Gading Bukan Dibunuh Kekasih, tapi Tewas Saat Berupaya Menggugurkan Janinnya

Megapolitan
Dukcapil DKI Sebut Setiap Warga Terdampak Penonaktifan NIK Dapat Pemberitahuan

Dukcapil DKI Sebut Setiap Warga Terdampak Penonaktifan NIK Dapat Pemberitahuan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pria yang Minta THR dengan Peras Petugas Minimarket di Cengkareng

Polisi Tangkap Pria yang Minta THR dengan Peras Petugas Minimarket di Cengkareng

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Megapolitan
2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

Megapolitan
Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Megapolitan
Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com