Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Rob di Jakut Berhari-hari Tak Surut sampai Buat Wagub DKI "Nyerah", Apa Penyebabnya?

Kompas.com - 09/11/2021, 08:40 WIB
Rindi Nuris Velarosdela

Penulis

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Banjir rob menggenangi Jalan RE Martadinata, tepatnya seberang Aston Mediterania, Pademangan, Jakarta Utara, selama tiga hari sejak Kamis (4/11/2021) dengan ketinggian 50 sentimeter.

Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Utara telah menyiapkan dua pompa apung untuk mengurangi genangan dan juga 50 karung pasir untuk membangun tanggul sementara mencegah luapan kali akibat air pasang tumpah ke jalan.

Namun, banjir rob tak kunjung surut hingga Sabtu (6/11/2021).

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, penyebab banjir rob tak kunjung surut lantaran kawasan tersebut cukup rendah. 

Baca juga: Sudah Tiga Hari Jalan RE Martadinata Digenangi Banjir Rob

"Ada beberapa titik yang cukup rendah (di RE Martadinata)," ucap Riza, Minggu (7/11/2021).

Akibatnya, penanganan banjir rob membutuhkan waktu lebih lama dan tidak dapat diselesaikan secara langsung dalam hitungan tahun.

Riza pun meminta warga bersabar terkait penanganan banjir rob di Jalan RE Martadinata.

"Soal banjir rob ini perlu waktu yang cukup. Ya tidak bisa diselesaikan dalam satu, dua, tiga, empat, atau lima tahun. Sekali lagi mohon bersabar," kata Riza.

Lebih lanjut, Riza menjelaskan, diperlukan waktu lebih lama untuk memindahkan air dari kawasan rendah seperti kawasan Jalan RE Martadinata menuju laut.

Semua pompa telah dikerahkan, tetapi air masih bisa menggenangi kawasan tersebut.

"Perlu waktu untuk memindahkan air melalui pompa menggunakan alat yang ada," ucap Riza.

Riza menyebut perlu program estafet untuk menjaga kawasan utara Jakarta tidak lagi terendam banjir.

Baca juga: Banjir Rob di RE Martadinata Tak Kunjung Surut, Wagub DKI: Karena Titik Rendah

"Kita perlu punya program yang sudah dilaksanakan sejauh ini, di antaranya adalah pembuatan tanggul di sekitar pantai itu sudah dilaksanakan bertahap dan memang memerlukan waktu untuk kerja sama, kami Pemprov dengan pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR, terhadap program pembuatan tanggul," kata Riza.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Heru Budi Betolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Heru Budi Betolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Megapolitan
Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Megapolitan
Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Megapolitan
Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Megapolitan
Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Megapolitan
Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Megapolitan
Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Megapolitan
Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com