Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Ismail Marzuki, Tokoh Betawi Asli yang Jadi Google Doodle Hari Ini

Kompas.com - 10/11/2021, 13:29 WIB
Ivany Atina Arbi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Jauh sebelum daerah Kwitang di Jakarta dipenuhi oleh bangunan rumah, toko, dan gedung perkantoran, di sana tinggal sebuah keluarga betawi yang cukup berada.

Sang kepala keluarga, Marzuki, memiliki bisnis bengkel mobil. Ia tinggal bersama anaknya, Ismail, yang lahir pada 11 Mei 1914. Kelak, nama sang ayah melekat pada namanya, menjadi Ismail Marzuki.

Ibunda Ismail meninggal sejak ia kecil.

Baca juga: Mengenal Sosok Ismail Marzuki, Maestro Itu Tak Pernah Merasakan Kasih Sayang Ibu

Bakat Musik dari Marzuki

Selain lihai dalam urusan kunci inggris dan oli, Marzuki rupanya juga piawai dalam melantunkan dzikir dan menabuh rebana.

Tak heran, Marzuki yang memiliki cengkok khas kemudian diundang tampil di acara sunatan, perayaan pernikahan, dan lain sebagainya.

Kemampuan seni ini lah yang diturunkan kepada anaknya, Ismail.

Sejak usia dini, Ismail yang memiliki nama kecil Ma’ing, rajin mengasah kemampuannya dalam bermusik.

Ia bahkan menjadi anggota perkumpulan musik Lief Java, yang sebelumnya bernama Rukun Anggawe Santoso.

Baca juga: Saat Sang Ayah Tampil di Google Doodle, Anak Ismail Marzuki Hidup dalam Impitan Ekonomi

Dalam perkumpulan ini bakatnya berkembang dengan baik sebagai instrumentalis, penyanyi, penyair, dan juga pengarang lagu.

Jika sebagian orang hanya mendengarkan lagu yang senatiasa baru, Ismail Marzuki senang mendengarkan sebuah lagu secara berulang-ulang dan meresapinya.

Bukan cuma musik Hollywod dan jazz, ia juga menjadikan lagu-lagu daerah sebagai sumber inspirasi dalam bermusik.

Lagu dari daerah Maluku, Minahasa, Bugis, Melayu, Minang, serta lagu-lagu ciptaan komponis agung bangsa Eropa dari Schubert, Mozart, Schumann, dan Mendellshon menjadi sumber keindahan baginya.

Baca juga: Anggaran Formula E Diketok 2 Minggu Sebelum DPRD 2019-2024 Dilantik

Maestro dengan ratusan karya

Semasa hidupnya, Ismail Marzuki menghasilkan ratusan karya, baik hasil ciptaannya sendiri ataupun lagu yang ia aransemen ulang.

Beberapa diantaranya adalah Rayuan Pulau Kelapa, Halo-halo Bandung, Mars Arek-arek Surabaya, Indonesia Tanah Pustaka, dan Gugur Bunga di Taman Bhakti, sebagaimana dilansir dari laman kebudayaan.kemdikbud.go.id.

Sang maestro meninggal pada 25 Mei 1958 karena sakit paru-paru. Ismail mengembuskan napas terakhirnya di pangkuan sang istri dengan disaksikan anak semata wayangnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Megapolitan
Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Megapolitan
Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com