JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi meminta YouTuber Savas Fresh untuk segera menghapus konten video tekait dugaan pencemaran nama baik terhadap keluarga Atta Halilintar.
Penghapusan konten itu diminta setelah adanya penangguhan penahanan terhadap Savas usai Atta mencabut laporannya.
"Diharapkan dari pihak pelaku menghapus atau menghilangkan konten-konten yang pernah diupload di media sosialnya yang mencemarkan," ujar Kapolres Jakarta Selatan, Kombes Pol Azis Andriansyah dalam keterangannya, Kamis (11/11/2021).
Selain itu, Azis juga meminta masyarakat yang mungkin sempat menyimpan video dari unggahan Savas dengan dugaan pencemaran nama baik itu untuk segera menghapus.
Baca juga: Atta Halilintar Cabut Laporan, Polisi Tangguhkan Penahanan YouTuber Savas Fresh
"Kan sudah cukup lama ini setahun konten itu disebarkan melalui medsos tentu banyak orang yang sudah menyimpan sehingga bukan hanya dia (Savas) menghapus konten di akunnya tapi juga dia berikan imbauan pada masyarakat agar menghapus hal yang sama," kata Azis.
Azis pun mengimbau kepada masyarakat untuk lebih bijak menggunakan media sosial khususnya dalam konten informasi. Masyarakat diminta untuk tidak membuat konten yang dapat merugikan orang lain.
"Bahkan lebih tajam lagi jika konten itu mengandung pemerasan dan sebagainya. Maka masyarakat mohon kiranya bisa memberikan atau menyampaikan isi dari medsos hal-hal yang baik," kata Azis.
Sebelumnya, Atta melaporkan Savas atas dugaan pencemaran nama baik dan fitnah di media sosial.
Baca juga: Polisi Selidiki Aksi Pencurian di Rumah Atta Halilintar di Pondok Indah
Savas menuding orangtua Atta, Lenggogeni Faruk telah berutang 30.000 Euro atau setara Rp 400 juta kepada wanita bernama Ummi Aviv.
Atta semakin geram dan melapor ke polisi karena belakangan istrinya, Aurel Hermansyah, ikut dihina dan dicaci maki oleh Savas.
Atta menyebut selama ini mencoba diam dan memaafkan Savas. Namun, dia harus memberikan pelajaran terhadap Savas setelah Aurel turut dihina.
Apalagi, Aurel Hermansyah disebut kerap menangis, stres, hingga harus berkonsultasi dengan psikiater karena hinaan dan makian tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.