Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Memasuki Akhir Tahun, PAD Kota Bekasi Baru 77 Persen

Kompas.com - 12/11/2021, 11:40 WIB
Djati Waluyo,
Jessi Carina

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Bekasi mencatat pendapatan asli daerah yang berasal dari pungutan pajak baru mencapai 77,18 persen dari target yang ditetapkan.

Kepala Badan Bapenda Kota Bekasi Aan Suhanda mengatakan pendapatan pajak daerah hingga 10 November 2021 baru terkumpul Rp 1,42 triliun rupiah dari target sebesar Rp 1,84 triliun.

"Realisasi pendapatan hingga 10 November baru 77,18 persen dari target atau sebesar Rp 420 miliar pajak yang belum masuk," ujar Aan saat dikonfirmasi, Jumat (12/11/2021).

Berdasarkan catatan, pajak hiburan menjadi sumber pendapatan yang paling minim serapannya pada 2021. Tercatat dari target sebesar Rp 19,2 miliar hingga November baru terserap Rp 12,17 miliar atau 63,15 persen.

Baca juga: Pemkot Bekasi Klaim Capaian Vaksinasi Covid-19 Dosis Pertama Sudah 73 Persen

"Baru terserap Rp 12,17 miliar atau kurang Rp 7,1 miliar," ujarnya.

Selain pajak hiburan, penyerapan minim juga terlihat di pajak parkir dan pajak restauran yang masing-masing baru mencatatakan 68,46 dan 72,31 persen dari target yang ditetapkan.

Untuk pajak parkir dari target sebesar Rp 32,66 miliar tercatat baru mencapai Rp 22,36 miliar atau kurang Rp 10,3 miliar, sedangkan untuk pajak restauran baru terserap Rp 12,17 miliar dari target Rp 18,27 miliar.

Sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi berharap tempat hiburan malam dan pusat perbelanjaan atau mal dapat buka dan beroperasi seutuhnya.

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menyebut dua tempat tersebut paling potensial menyumbang pendapatan asli daerah (PAD) wilayahnya.

Baca juga: Pemkot Bekasi Catat 21 Kasus Baru Covid-19 dalam Sepekan

"Ya kalau mal masih ditahan terus, THM masih ditahan, kapan kita punya PAD," ujar Rahmat saat ditemui di kawasan di Stadion Chandrabaga Bekasi, Jumat (05/11/2021).

Rahmat mengatakan, hal tersebut perlu dilakukan lantaran pihaknya harus mendapatkan pendapatan yang sempat tertunda.

Ditambah lagi dengan kondisi Covid-19 di wilayahnya sudah bisa dikatakan landai.

"Jadi harus ada PAD, ini target kita dua bulan lagi loh (kejar target PAD)," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar Rute Transjakarta yang Terintegrasi dengan MRT

Daftar Rute Transjakarta yang Terintegrasi dengan MRT

Megapolitan
Seorang Pria Tanpa Identitas Tewas Tertabrak Mobil di Tengah Tol Dalam Kota

Seorang Pria Tanpa Identitas Tewas Tertabrak Mobil di Tengah Tol Dalam Kota

Megapolitan
Bakal Cagub Independen Mulai Konsultasi Pendaftaran ke KPU DKI, Salah Satunya Dharma Pongrekun

Bakal Cagub Independen Mulai Konsultasi Pendaftaran ke KPU DKI, Salah Satunya Dharma Pongrekun

Megapolitan
Kondisi Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Usai Disatroni Maling: Jendela dan Pintu Rusak serta Ada Jejak Kaki

Kondisi Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Usai Disatroni Maling: Jendela dan Pintu Rusak serta Ada Jejak Kaki

Megapolitan
Wanita di Jaksel Diduga Tenggak Cairan Pembersih Lantai Sebelum Gantung Diri Sambil Live Instagram

Wanita di Jaksel Diduga Tenggak Cairan Pembersih Lantai Sebelum Gantung Diri Sambil Live Instagram

Megapolitan
Diterpa Hujan, Atap Rumah Warga di Depok Ambruk

Diterpa Hujan, Atap Rumah Warga di Depok Ambruk

Megapolitan
Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Megapolitan
Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Megapolitan
KPU Gelar Sayembara Maskot dan 'Jingle' Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

KPU Gelar Sayembara Maskot dan "Jingle" Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

Megapolitan
Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Megapolitan
Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Megapolitan
Diduga Alami 'Microsleep', Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Diduga Alami "Microsleep", Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Megapolitan
Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Megapolitan
Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Megapolitan
H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com