Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PAM Jaya Mulai Distribusikan Air Bersih dari Sungai Ciliwung pada 2023

Kompas.com - 14/11/2021, 12:50 WIB
Egidius Patnistik

Editor

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan Air Minum (PAM) Jaya akan mulai mendistribusikan air bersih dari Sungai Ciliwung melalui Instalasi Pengolahan Air (IPA) Ciliwung di Pejaten, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, tahun 2023.

Direktur Utama PAM Jaya, Priyatno Bambang Hernowo menjelaskan, IPA Ciliwung yang berfungsi untuk mengoptimalkan air baku dari Sungai Ciliwung saat ini dalam proses pembangunan.

"Kami membangun instalasi penjernihan air sekitar 200 liter per detik untuk kami manfaatkan sumber air baku dari Ciliwung dan kami distribusikan untuk mengaliri daerah Pasar Minggu dan sekitarnya," kata Priyatno saat ditemui di Jakarta, Sabtu (13/11/2021).

Baca juga: Proyek Normalisasi Kali Ciliwung, 63 Rumah di Rawajati Bakal Tergusur

Saat ini, kebutuhan air bersih di DKI Jakarta didistribusikan sebagian besar dari Waduk Jatiluhur, air baku dari Tangerang, dan sisanya dari embung-embung di Jakarta.

Setelah pembangunan IPA Ciliwung selesai pada akhir tahun 2022, PAM Jaya akan mengoptimalkan air baku dari Sungai Ciliwung untuk diolah dan didistribusikan melalui jaringan perpipaan rumah tangga.

Direktur Pelayanan PAM Jaya, Syahrul mengatakan, IPA Ciliwung akan melayani kebutuhan air bersih ke 14.900 sambungan perpipaan rumah tangga atau sekitar 155.550 jiwa yang berada di kawasan Pancoran, Rawajati, Duren Tiga, Kalibata dan Pengadegan.

"Ini adalah sebuah kondisi bahwa Sungai Ciliwung sudah membaik. Ke depan, Sungai Ciliwung diharapkan kebermanfaatannya akan jauh lebih baik lagi bagi warga Jakarta," kata Syahrul.

Gerakan Ciliwung Bersih yang didukung oleh Komunitas Peduli Ciliwung dan berbagai perusahaan BUMD dan swasta menyatakan bahwa mutu air Sungai Ciliwung telah mencapai tingkat (level) dua. Itu artinya, Sungai Ciliwung sudah dikategorikan layak sebagai air minum, setelah upaya revitalisasi dan pemeliharaan kebersihan aliran Sungai Ciliwung digalakkan sejak tahun 1989.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi: Mayat dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com