JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam rangka mencegah banjir, Pemprov DKI Jakarta melakukan pengerukan lumpur di saluran air atau disebut dengan nama program gerebek lumpur. Hingga 1 November 2021, tercatat 1,29 juta meter kubik lumpur telah dikeruk dari saluran.
Sekretaris Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta, Dudi Gardesi mengatakan, gerebek lumpur dilakukan dalam upaya menambah kapasitas daya tampung aliran air.
"Kami menyiapkan infrastruktur, kesiapan untuk pengendalian banjir, seperti saluran kami lakukan pengerukan untuk menambah kapasitas daya tampungnya," kata Dudi dalam keterangan video, Minggu (14/11/2021).
Baca juga: Percepat Banjir Surut di Gandaria City, Pemkot Jaksel Keruk Lumpur Kali Grogol dan Lebarkan Saluran
Dudi menjelaskan, tidak hanya di saluran air, DKI Jakarta juga melakukan pengerukan lumpur di tempat parkir air seperti waduk, embung dan situ.
"Kami optimalisasikan fungsinya sehingga mereka bisa menjadi berfungsi sewaktu banjir," ujar dia.
Dudi menjelaskan, per 1 November 2021 DKI Jakarta sudah melakukan pengerukan di 32 waduk, situ, dan embung dengan volume pengerukan 626.546 meter kubik lumpur hasil sedimentasi.
Sementara di saluran air ada 53 kali dan sungai yang dijadikan sasaran pengerukan. Dari 53 kali dan sungai itu diangkut sebanyak 533.048 meter kubik lumpur.
Terakhir, 1.051 saluran penghubung juga ikut dibersihkan dari lumpur dengan hasil pengerukan bervolume 132.477 meter kubik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.