JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagian gedung SMA Negeri 96 Jakarta di Jalan Jati Raya Nomor 40 RT 007 RW 012, Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat, roboh pada Rabu (17/11/2021) siang.
Bangunan sekolah tersebut sedang direnovasi menyeluruh oleh PT Adhi Karya dan PT Penta Rekayasa sejak dua bulan lalu.
Renovasi ini merupakan bagian dari program Rehab Total Gedung Sekolah dari Dinas Pendidikan DKI Jakarta.
Selain SMA 96 Jakarta, sejumlah sekolah lain yang direnovasi dengan program serupa, yaitu SDN Duren Sawit 14, SDN Grogol Selatan 09, SDN Ragunan 08 Pagi, SDN Ragunan 09 Pagi, dan SDN Ragunan 011 Petang.
Baca juga: Sebagian Gedung SMA 96 Jakarta Roboh Saat Direnovasi, Saksi: Banyak Orang Minta Tolong
Lurah Cengkareng Timur Boy Raya Purba membenarkan, rencananya, jika proyek sekolah rampung, SMA 96 akan dijadikan sekolah percontohan.
"Iya, program green building. Sekolah ini akan menjadi pilot project di DKI Jakarta," ungkap Boy saat ditemui di lokasi, Rabu.
Sementara itu, Kepala Suku Dinas Pendidikan Jakarta Barat I Aroman belum bisa mengonfirmasi apakah proyek tersebut akan dilanjutkan atau tidak.
"Proses rehap berhenti total atau akan dilanjutkan itu masih menunggu hasil proses penyidikan Polres (Jakarta Barat)," jelas Aroman saat dikonfirmasi awak media, Rabu.
Dikonfirmasi terpisah, Kapolsek Cengkareng AKP Endah Pusparini mengatakan, proses pembangunan SMA Negeri 96 Jakarta diberhentikan untuk sementara ini.
"Sampai nanti ada info lanjutan, (konstruksi bangunan) bagian sini (yang roboh) kita berhentikan dahulu," kata Endah di lokasi kejadian.
Baca juga: Bangunan SMA 96 Jakarta Roboh Saat Direnovasi, 4 Pekerja Proyek Luka-luka
Lebih lanjut, ia mengatakan, tidak ada korban jiwa. Namun ada empat korban luka-luka dalam peristiwa nahas itu.
"Ada empat korban. Tidak ada yang meninggal dunia. Korban luka-luka dibawa ke RSUD Cengkareng," pungkas dia.
Kasiops Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Barat Sjukri Bahanan mengatakan, tidak ada korban tertimbun.
Adapun keempat korban merupakan pekerja proyek berinisial A, F, P, dan M.
"Penyebab kejadian diduga akibat terjadi kesalahan konstruksi bangunan (yang sedang dalam proses pembangunan)," kata Sjukri saat dikonfirmasi, Rabu.