Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yuk Bermain ke Taman Labirin di Tengah Hutan Kota Penjaringan

Kompas.com - 18/11/2021, 09:32 WIB
Ira Gita Natalia Sembiring,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Taman Hutan Kota Penjaringan di Jakarta Utara tiba-tiba menarik perhatian publik karena memiliki sebuah taman labirin di dalamnya.

Ribuan pohon pucuk merah tumbuh di atas lahan seluas 1.000 meter persegi dan ditata bak sebuah labirin.

Setiap warga yang hendak berkunjung harus berjalan kaki terlebih dahulu sejauh 300 meter untuk bisa sampai di taman labirin.

Selain menjadi paru-paru kota, taman ini juga menjadi sarana bermain anak-anak dan memanjakan mata setiap pengunjung yang datang untuk berolahraga atau sekadar bersantai.

Baca juga: Ada Fasilitas Fitnes di Taman Kota Oasis di Daan Mogot

Berdasarkan pantauan Kompas.com Rabu (17/11/2021) sore, banyak warga yang berolahraga dengan berjalan kaki mengitari taman hutan kota.

Ada pula anak-anak yang berlarian di taman labirin sambil diawasi oleh sang ibu dari belakang.

Di depan terdapat menara yang dibangun sebagai tempat petugas mengawasi situasi taman labirin. Dari atas menara itu kita bisa melihat bentuk taman labirin secara keseluruhan.

Salah satu pengunjung, Stefany (29), mengaku gembira dengan adanya taman labirin.

Selain karena lokasinya tak jauh dari rumah, taman labirin juga menjadi tempat hiburan bagi kedua anaknya yang selama ini harus berada si rumah selama masa pandemi.

"Senang banget, ini saya sama anak saya sering ke sini, anak-anak suka banget main di sini. Bagus ya karena bisa jadi tempat refreshing lah buat anak-anak, kan mereka selama ini di rumah aja, belajar di rumah, main di rumah, ya ini jadi tempat hiburan baru buat mereka selain mal," kata Stefany.

Baca juga: Punya Struktur Bangunan Unik, Ini Alasan Gedung Parkir Taman Ismail Marzuki Dibuat Miring ke Bawah

Menurut Kordinator Lapangan dan Perawatan Taman Hutan Kota Penjaringan, Ikbal, pembangunan taman labirin ini sudah dimulai sejak 2019.

"Taman labirin dibangun dari tahun 2019, tujuannya untuk sarana bermain masyarakat sini, labirin ini istilahnya taman perangkap, orang bisa masuk nanti keluarnya bingung. Tahap pembanguan labirin ini 80 persen lah," kata Ikbal kepada Kompas.com.

Meski progres pembangunan taman labirin baru mencapai 80 persen, Ikbal menyebut penanaman pohon seluruhnya sudah dilakukan dan kini masih menunggu pohon-pohon itu bertumbuh setinggi 2 meter.

"Namanya kan taman umpet, jadi kalau kita di sini orang di sebelah enggak lihat kita. Ketinggiannya harusnya mencapai 2 meter, jadi tinggal nunggu pertumbuhan (pohonnya) saja," sambungnya.

Taman ini memiliki 46 petugas perawatan dan 16 pamdal.

Baca juga: Anies Resmikan Pembangunan Taman Literasi Martha Christina Tiahahu

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com