Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Camat Karang Tengah Telusuri Info Pak RW Minta Duit Sewa Gedung Rp 750.000 ke PAUD Anyelir

Kompas.com - 18/11/2021, 16:40 WIB
Muhammad Naufal,
Nursita Sari

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - MAK, Ketua RW 004, Pedurenan, Karang Tengah, Kota Tangerang, disebut meminta duit iuran untuk sewa gedung kepada pihak PAUD Anyelir yang terletak di wilayah itu pada Februari 2021.

Karena pihak PAUD Anyelir menolak untuk membayar iuran itu, MAK menyegel paksa sekolah tersebut sejak Februari 2021.

Camat Karang Tengah Malkan Al-Masqo berujar, pihaknya akan mengecek apakah pungutan sebesar Rp 750.000 itu benar terjadi atau tidak.

"Saya juga belum jelas. Nanti kami coba cek kembali apakah benar ada pungutan," paparnya saat ditemui di PAUD Anyelir, Kamis (18/11/2021).

Baca juga: Tolak Bayar Iuran yang Diminta Ketua RW, PAUD Anyelir Karang Tengah Disegel Paksa

"Akan kami cek lagi, segeralah kami selesaikan urusan ini," sambung Malkan.

Dia juga belum bisa memutuskan apakah tindakan MAK yang diduga meminta duit iuran dengan mengatasnamakan uang sewa gedung itu tergolong aksi pungutan liar (pungli) atau bukan.

Sebab, pihaknya hingga saat ini belum dapat menemui MAK secara langsung.

"Nanti kami cek lagi, yang pungli siapa. RW apa gimana? Kami enggak tahu. Kami akan coba karena yang bersangkutan enggak ada kan," ujar Malkan.

Baca juga: Gedung Sekolahnya Disegel Pak RW, Murid PAUD Anyelir Karang Tengah Terpaksa Belajar di Luar

Di sisi lain, pihaknya hendak mengadakan musyawarah antara pihak PAUD Anyelir dan MAK untuk menyelesaikan soal penyegelan paksa itu.

"Kami akan ajak musyawarah, ajak bicara semuanya, biar masalahnya selesai," ucap dia.

Adapun akibat penyegelan paksa itu, murid-murid di PAUD Anyelir yang sudah mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas terpaksa belajar di luar area sekolah pada Rabu kemarin dan Kamis ini.

Kronologi penyegelan

Pengelola PAUD Anyelir Cici mengungkapkan awal mula penyegelan sekolah tersebut.

Kata Cici, MAK mulanya meminta iuran sebesar Rp 750.000 melalui grup WhatsApp dengan berkirim pesan pada Februari 2021.

Kemudian, MAK mengunci gedung sekolah itu karena pihak PAUD menolak untuk membayar iuran sebesar Rp 750.000.

"Sekitar bulan Februari 2021, kami disuruh bayar. Sebulannya itu Rp 750.000. Katanya uang sewa gedung, dimasukinnya ke kas RW," ujar Cici saat ditemui di PAUD Anyelir, Kamis.

Baca juga: PAUD di Karang Tengah Disegel Pak RW, Camat Sebut karena Kurang Komunikasi

Halaman:


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat Sejak Lebaran

Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat Sejak Lebaran

Megapolitan
Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Megapolitan
Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Megapolitan
Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Megapolitan
Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Megapolitan
Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com