Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Cabuli Anak-anak, Kakek Penjual Mainan di Penjaringan Berdalih Bentuk Kasih Sayang

Kompas.com - 19/11/2021, 18:46 WIB
Ira Gita Natalia Sembiring,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kakek penjual mainan di Penjaringan, Jakarta Utara, berdalih perilaku cabul yang dia lakukan terhadap sejumlah anak merupakan bentuk kasih sayangnya terhadap anak-anak.

Hal tersebut diakui kakek berinisial Y atau sering dipanggil Abah itu saat diinterogasi oleh keluarga korban dan disaksikan oleh ketua RT setempat.

"Dia bilang, dia sayang sama semua anak-anak. Memang kalau sayang begitu ya? Setahu saya kalau sayang mah mungkin salim ya biasa aja, pikir saya itu masalah yang berlebihan," ujar LD (31) salah satu ibu korban saat ditemui di kediamannya, Jumat (19/11/2021).

Baca juga: Dosen Babak Belur Dikeroyok Massa, Diduga Cabuli 15 Bocah

LD tak menyangka Y membujuk putrinya yang masih usia 7 tahun dengan memberikan mainan gratis.

"Saya kira dia kasihan sama anak saya kan anak saya anak yatim, dia jual mainan katanya setiap dia datang dikasih mainan," tutur DL.

DL baru mengetahui putrinya menjadi korban pencabulan setelah mendengar beberapa tetangganya mengalami hal yang sama.

"Saya juga baru tahunya sekarang (Rabu kemarin) anaknya juga baru ngaku sekarang, dari teman-temannya ngaku, dia akhirnya ngaku. Ngakunya dia bilang dicium sama dipeluk," ungkapnya.

Tak hanya mainan gratis, menurut ibu korban lainnya, MW, pelaku juga memberikan sejumlah uang kepada anak-anak.

"Dikasih mainan, biasa dikasih uang jajan Rp 10.000, kadang Rp 5.000, dipikirnya kasihan sama anak yatim enggak taunya begini," ujar MW.

Baca juga: Muncul Klaster PTM Terbatas di Depok, Ini Instruksi Wali Kota

Menurut keterangan beberapa korban, Y melakukan pencabulan di dalam mushala saat situasi sedang sepi.

MW, LD dan orangtua korban lain langsung melaporkan kejadian tersebut ke RT setempat dan ke pihak Kepolisian.

Sebelumnya, Kanit IV PPA Polres Pelabuhan Tanjung Priok, Ipda Arif Widodo mengatakan, Y telah melakukan pencabulan terhadap lebih dari satu korban.

"Iya benar memang benar adanya laporan tentang pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur, korban ini lebih dari satu," kata Arif dikonfirmasi.

"Pelakunya ini kita ketahui sebagai penjual mainan," sambungnya.

Menurut Arif, Y sudah melakukan pencabulan selama satu bulan. Saat ini pihak kepolisianbmasih mendalami kasus tersebut dan identitas pelaku sudah diketahui.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Megapolitan
Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com