Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Mengatur Keuangan untuk Generasi Sandwich, “Naik di Sini Tekan di Sana”

Kompas.com - 21/11/2021, 14:27 WIB
Ivany Atina Arbi

Penulis

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Perencana keuangan Ike Noorhayati Hamdan mengungkapkan, problem keuangan yang dihadapi generasi sandwich kebanyakan bukan terletak pada pemasukan yang kurang, melainkan pengeluaran berlebih.

Hal ini disampaikan Ike melalui wawancara dengan Harian Kompas beberapa waktu lalu.

Menurut Ike, klien-kliennya menghabiskan mayoritas uang mereka untuk menjunjang gaya hidup pribadi maupun keluarga.

Ada klien yang 90 persen penghasilannya habis untuk belanja online, ada juga yang setengah penghasilannya dialokasikan untuk menunjang gaya hidup orangtua, seperti untuk membayar arisan, jalan-jalan, dan cicilan rumah.

”Kalau orangtua sudah bilang, ’apa kata orang’, kok kita enggak ikut arisan, kok anaknya enggak ganti mobil padahal baru naik pangkat, jebol sudah. Mengongkosi ’apa kata orang’ itu mahal. Berapa pun penghasilannya akan terus kebobolan,” kata Ike.

Baca juga: “Generasi Sandwich” Korbankan Kepentingan Pribadi Demi Biayai Orangtua, Adik, hingga Ponakan

Ike selalu menekankan kepada klien-kliennya untuk mengatur pengeluaran secara ketat dan terperinci. Pendapatan mereka sebaiknya dialokasikan untuk beberapa pos pengeluarakan dengan skema sebagai berikut:

  • 40 persen pendapatan untuk biaya hidup keluarga,
  • 30 persen untuk pengeluaran produktif dan konsumtif,
  • 20 persen untuk investasi, dan
  • 10 persen untuk pengeluaran lain-lain.

Pengeluaran untuk membantu orangtua dan keluarga bisa dimasukkan ke dalam pos pengeluaran produktif atau pos lain-lain, papar Ike.

”Kalau di sini naik, pengeluaran yang di sana mesti ditekan, terutama pengeluaran gaya hidup yang besar tapi jarang dihitung.”

Baca juga: Minta Duit Iuran Gedung ke PAUD Anyelir, Ketua RW: Itu Bercandaan Saja

Pemahaman semacam ini, lanjut Ike, harus dimiliki si pencari nafkah utama, orangtua, anak, adik/kakak, dan seterusnya.

Ironisnya, edukasi soal perencanaan keuangan belum luas.

”Yang terjadi sekarang, banyak orang mengalami mobilitas kelas sosial karena ekonomi membaik, tapi tidak diiringi dengan pengetahuan bagaimana mengatur uang.”

Menjadi generasi sandwich

Generasi sandwich terimpit di antara dua generasi, atas dan bawah.

Mereka harus berakrobat mengatur uang agar bisa menopang hidup orangtua, adik, anak, bahkan keponakan. Sebagian terpaksa mengorbankan urusan pribadi demi membiayai keluarganya.

Baca juga: Senasib dengan PAUD Anyelir, Ini Pengakuan Pedagang Dimintai Iuran hingga Rp 500.000 oleh Pak RW

Elizabeth (26) adalah satu dari sekian anak muda produktif yang bernasib seperti sandwich. Ia harus menanggung biaya bulanan orangtua, adik, dan mengongkosi hidupnya sendiri.

Dengan gaji Rp 11 juta, mestinya ia bisa “memanjakan” diri sendiri dan memikirkan tabungan masa depan.

Halaman:
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sopirnya di Bawah Umur, Pemilik Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Bakal Diperiksa Polisi

Sopirnya di Bawah Umur, Pemilik Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Bakal Diperiksa Polisi

Megapolitan
Polisi Belum Tahan Sopir Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama

Polisi Belum Tahan Sopir Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama

Megapolitan
Mobil Patroli Polisi di Jakarta Selatan Dibawa Kabur Jambret yang Sedang Diamankan

Mobil Patroli Polisi di Jakarta Selatan Dibawa Kabur Jambret yang Sedang Diamankan

Megapolitan
Polisi Masih Dalami Motif Oknum Sopir Grab Culik dan Peras Penumpang

Polisi Masih Dalami Motif Oknum Sopir Grab Culik dan Peras Penumpang

Megapolitan
Momen Peserta Sanlat Ekspresi Baznas Diminta “Push Up” Karena Ketiduran saat Ada Seminar

Momen Peserta Sanlat Ekspresi Baznas Diminta “Push Up” Karena Ketiduran saat Ada Seminar

Megapolitan
Polisi Amankan 1 Mobil sebagai Barang Bukti Kasus Pemerasan yang Dilakukan Sopir Grab

Polisi Amankan 1 Mobil sebagai Barang Bukti Kasus Pemerasan yang Dilakukan Sopir Grab

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Megapolitan
Seorang Ibu Diduga Menipu, Jual Cerita Anak Sakit lalu Minta Uang Rp 300.000

Seorang Ibu Diduga Menipu, Jual Cerita Anak Sakit lalu Minta Uang Rp 300.000

Megapolitan
Polisi Tangkap Sopir Grab yang Culik dan Peras Penumpangnya Rp 100 Juta

Polisi Tangkap Sopir Grab yang Culik dan Peras Penumpangnya Rp 100 Juta

Megapolitan
Wanita Tewas Bersimbah Darah di Bogor, Korban Terkapar dan Ditutup Selimut

Wanita Tewas Bersimbah Darah di Bogor, Korban Terkapar dan Ditutup Selimut

Megapolitan
Ada Obeng di TKP, Diduga Jadi Alat Suami Bunuh Istri di Bogor

Ada Obeng di TKP, Diduga Jadi Alat Suami Bunuh Istri di Bogor

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Kota Bekasi Hari Ini, Jumat, 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Kota Bekasi Hari Ini, Jumat, 29 Maret 2024

Megapolitan
Diduga Korban Pelecehan Seksual oleh Eks Ketua DPD PSI Jakbar Mengaku Diintimidasi agar Tak Lapor Polisi

Diduga Korban Pelecehan Seksual oleh Eks Ketua DPD PSI Jakbar Mengaku Diintimidasi agar Tak Lapor Polisi

Megapolitan
Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com