Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satpol PP Jaksel Bongkar Pos yang Duduki Lahan 1,8 Hektare Milik BUMD DKI di Cilandak

Kompas.com - 25/11/2021, 18:14 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jakarta Selatan membongkar bangunan yang menyerupai pos karena menduduki aset milik daerah di Jalan RA Kartini, Cilandak Barat, Jakarta Selatan, Kamis (25/11/2021).

Diketahui, lahan seluas seluas 1,8 hektar itu merupakan milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang telah dialihkan kepada Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT. Jakarta Tourisindo.

Adapun pada proses penertiban itu, Satpol PP Jakarta Selatan didampingi oleh polisi dan TNI serta organisasi perangkat daerah.

Baca juga: Pemkot Jaksel Minta Pemilik Ruko Percepat Pembongkaran Bangunan di Atas Saluran Air Kemang

"Kita sudah lakukan sosialisasi, pemberian surat pemberitahuan hingga surat peringatan," ujar Kasatpol PP Jakarta Selatan Ujang Hermawan dalam keterangannya, Kamis.

Ujang mengatakan, setidaknya ada 200 personel gabungan yang dikerahkan dalam proses pembongkaran bangunan yang menduduki lahan tersebut.

Dari sejumlah personel itu, 100 di antaranya merupakan anggota Satpol PP, 30 personel TNI, dan 40 personel polri.

"Alhamdulillah, berjalan dengan kondusif. Ke depan aset ini saya kira perlu dijaga agar tidak diokupansi pihak lain," kata Ujang.

Penertiban dilakukan setelah pihak yang menduduki lahan tidak mengindahkan surat peringatan ketiga yang dikirim Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan.

Baca juga: Pemkot Jakpus dan Jaksel Kerja Sama Benahi Kali Grogol

Surat peringatan dilayangkan setelah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah memenangkan gugatan yang dilayangkan ahli waris almarhum Saman bin Melin dan telah memiliki kekuatan hukum tetap.

Sementara itu, Direktur Utama PT Jakarta Tourisindo (Jaktour) Novita Dewi mengatakan, jajarannya sebelumnya telah menempuh pendekatan personal kepada pihak yang masih berada di atas lahan itu.

"Kami sudah tempuh semua jalur, baik dari sisi hukum dan melakukan pendekatan secara personal namun tidak diindahkan. Maka kami tempuh jalan ini," ucap Novita.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Megapolitan
Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com