Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antisipasi Penularan Covid-19, Pemkab Bekasi Lakukan Tes Antigen Acak di Sekolah

Kompas.com - 26/11/2021, 18:23 WIB
Djati Waluyo,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi menggelar tes antigen acak di sekolah yang melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi Sri Enny Mainiarti mengatakan, kegiatan tersebut dilakukan guna mengantisipasi munculnya kasus baru Covid-19 di lingkungan pendidikan.

"Hingga saat ini kami masih melakukan tes swab antigen secara acak di sekolah-sekolah yang menyelenggarakan PTM terbatas," ujar Sri dalam keterangan tertulis, Jumat (26/11/2021).

Sementara itu, Wakil Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bekasi Masrikoh mengatakan, optimalisasi upaya tracking Covid-19 dilakukan sambil menunggu aturan baru yang dikeluarkan pemerintah terkait PPKM level 3 saat libur Natal dan tahun baru 2022.

Baca juga: PPKM Level 3 Berlaku 24 Desember, Nasib PTM Terbatas di Jaksel Tunggu Aturan Disdik DKI

"Kalau sudah ada aturan resmi di level 3 seluruh Indonesia, baru kita buat turunan aturannya. Jadi untuk sekarang ini kita gencarkan tracking dan vaksinasi. Tracking juga kita lakukan di kalangan pelajar. Ini juga bagian dari persiapan kita menghadapi libur Natal dan Tahun Baru," katanya.

Masrikoh mengatakan, kasus Covid-19 di Kabupaten Bekasi hingga saat ini masih dalam kondisi terkendali.

"Secara umum tidak ada kasus, masih relatif aman terkendali. Kasus harian sudah jarang terjadi," ucapnya.

Berdasarkan data yang dilansir dari laman www.pikokabsi.bekasikab.go.id Kamis (25/11/21), tidak ada penambahan kasus sejak 19 Oktober 2021 sedangkan untuk total kasus yang terkonfirmasi positif berjumlah 51.363 kasus.

Baca juga: Sudin Pendidikan Jakbar 1 Belum Temukan Kasus Covid-19 Selama PTM Terbatas

Kasus aktif Covid-19 saat ini di Kabupaten Bekasi sebanyak 30 orang. Sedangkan jumlah pasien terpapar corona yang dinyatakan sembuh sebanyak 50.790 orang dan angka kematian sebanyak 543.

Masrikoh mengimbau masyarakat agar terus disiplin menerapkan protokol kesehatan. Terlebih menjelang pergantian tahun dimana mobilitas masyarakat mulai mengalami peningkatan.

"Dengan prokes kita akan selalu terjaga dan jangan lupa lakukan vaksinasi bagi masyarakat yang belum," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonor untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonor untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Megapolitan
Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Megapolitan
Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com