Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Bulan PTM Terbatas, 22 Murid dan 16 Tenaga Pendidik di Tangsel Positif Covid-19

Kompas.com - 01/12/2021, 20:15 WIB
Muhammad Naufal,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

TANGSEL, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan mencatat, sebanyak 22 murid PAUD-SMP di wilayah tersebut terpapar Covid-19 pada Oktober-November 2021.

Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie menguraikan, dari 22 murid itu, sebanyak 11 murid didapati positif Covid-19 pada bulan Oktober 2021.

Kemudian, sebanyak 11 murid lain didapati terpapar Covid-19 pada November 2021.

"Tadi dilaporkan, untuk anak-anak mulai PAUD-SMP, tercatat bulan Oktober ada 11 murid positif, kemudian bulan November tercatat 8-11 murid," ucap Benyamin pada awak media, Rabu (1/12/2021).

Baca juga: PPKM Level 3 di Tangsel, Anak 12 Tahun ke Bawah Dilarang Masuk Mal dan Bioskop

Lantaran belum dapat merinci berapa murid yang positif Covid-19 pada bulan November 2021, Benyamin meminta agar pihak kecamatan di Tangsel memeriksa ulang para siswa yang benar-benar terpapar.

"Saya minta camat untuk cek ulang lagi, turun ke lapangan. Itu (siswa yang positif Covid-19) di mana, SD mana, saya minta dipastikan laporan yang lebih detail.

Kemudian, berdasarkan catatan, ada sebanyak 11 tenaga pendidik di Tangsel yang positif Covid-19 pada bulan Oktober 2021.

Sementara itu, ada lima tenaga pendidik yang terpapar Covid-19 pada bulan November 2021.

Dengan demikian, pada Oktober-November 2021, ada total 16 tenaga pendidik di kota tersebut yang terpapar Covid-19.

Baca juga: PPKM Level 3 di Tangsel Saat Libur Natal dan Tahun Baru, Tempat Wisata Tutup

Benyamin melanjutkan, dari 1.563 sekolah jenjang TK-SMP di Tangsel, ada total 865 institusi pendidikan yang sudah menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.

Ada sebanyak 788 sekolah yang belum siap menggelar skema belajar di sekolah hingga saat ini.

Ratusan sekolah belum menggelar PTM karena infrastruktur penunjang skema tersebut yang belum dilengkapi.

"Alasannya itu mereka belum menyiapkan disinfektan, hand sanitizer, alat penyemprotan, mengatur schedule anak sekolah," urainya.

Dia mengaku tidak memaksa pihak sekolah agar terburu-buru menggelar PTM jika infrastrukturnya memang belum dilengkapi.

"Saya memang tidak akan gegabah juga, kalau belum siap, saya enggak akan memaksakan PTM," ujar Benyamin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Megapolitan
Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Megapolitan
Cerita Ridwan 'Menyulap' Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Cerita Ridwan "Menyulap" Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Megapolitan
Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Megapolitan
Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Megapolitan
Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Megapolitan
Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Megapolitan
KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

Megapolitan
Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Megapolitan
Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Megapolitan
45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Megapolitan
Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Megapolitan
Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Megapolitan
TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com