Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Anies Mulai Menjaga Jarak dari Kelompok 212...

Kompas.com - 02/12/2021, 13:35 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dipastikan tak menghadiri acara reuni 212 yang dipusatkan di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, pada Kamis (2/12/2021) hari ini.

Anies lebih memilih menghadiri acara penandatanganan perjanjian kredit pembiayaan bagi pelaku usaha mikro di Balai Agung Balai Kota DKI Jakarta. Ia terlihat hadir dalam acara yang diinisiasi Permodalan Nasional Madani (PNM) pukul 10.15 WIB, Kamis, saat sebagian massa 212 sudah berkumpul di sekitar Patung Kuda.

Ini adalah kedua kalinya secara berturut-turut Anies tak menghadiri acara yang digelar tiap tanggal 2 Desember itu. Anies juga tak hadir saat reuni 212 digelar secara virtual tahun lalu.

Padahal, pada reuni tahun-tahun sebelumnya, Anies selalu hadir di tengah-tengah kelompok massa yang telah mendukungnya pada Pilgub DKI Jakarta 2017 lalu.

Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin menilai Anies kini mulai menjaga jarak dengan kelompok gerakan 212.

"Anies terlihat mulai menjaga jarak demi kepentingan Pilpres 2024. Jangankan hadir, bahkan tahun ini izin acaranya saja tidak dikasih," kata Ujang kepada Kompas.com, Kamis (2/12/2021).

Ujang menilai langkah Anies menjaga jarak dari kelompok 212 adalah suatu langkah politik yang wajar. Sebab, kedekatan dengan kelompok 212 yang selama ini kerap diidentikkan dengan kelompok islam garis keras bisa merugikan Anies.

"Kalau Anies masih dekat (dengan 212), dia akan dituduh radikal oleh lawan politiknya," kata Ujang.

Apalagi, jumlah massa pendukung dan simpatisan gerakan 212 juga tidak signifikan untuk kancah politik nasional. Pada 2016 silam, Anies boleh jadi diuntungkan dengan gerakan kelompok itu yang menuntut gubernur petahana Basuki Tjahaja Purnama dipenjara atas penistaan agama.

Namun, Ujang menilai lanskap politik nasional akan sangat berbeda. Oleh karena itu, Anies terpaksa melupakan kelompok yang sudah berjasa membawanya ke kursi DKI 1.

"Anies kalau hanya didukung 212 itu sesuatu kekurangan. Anies kalau mau capres harus didukung semua kalangan," ucap Ujang.

Halaman:


Terkini Lainnya

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com