Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Patung "Kuda" Arjuna Wijaya

Kompas.com - 02/12/2021, 14:53 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Patung Arjuna Wijaya menjadi salah satu seni pahatan ikonik yang terletak di jantung ibu kota, Jakarta.

Terletak di persimpangan yang memisahkan Jalan Thamrin dan Jalan Medan Merdeka, warga ibu kota pasti sudah tidak asing dengan keberadaan patung ini.

Orang-orang selama ini lebih sering menyebutnya sebagai patung kuda. Memang tak salah menyebutnya demikian, karena patung itu berbentuk rentetan delapan kuda yang menarik kereta Arjuna.

Lalu, bagaimana sejarah dan kisah pembuatan patung itu?

Patung yang diresmikan pada 1987 saat Presiden Seoharto berkuasa ini memiliki banyak makna perjuangan. Pembuat Patung Arjuna Wijaya, Nyoman Nuarta, mengatakan bahwa Patung itu dibuat setelah Seoharto berkunjung ke Turki.

Saat berada di Turki, Soeharto melihat banyak monumen yang menjelaskan cerita masa lalu Negeri Dua Benua (julukan Turki) itu di jalan-jalan protokolnya. Selepas kembali ke Jakarta, Soeharto menyadari belum ada patung yang bercerita tentang falsafah yang melambangkan sejarah kemerdekaan.

"Pak Harto waktu itu bilang, 'Jalan-jalan protokol kita belum punya monumen yang ada cerita filsafatnya.' Dia kemudian nyuruh, 'Cari dong cerita yang memuat filsafat Indonesia.' Akhirnya kita bikinlah dari kisah Perang Baratayuda," kata Nyoman, 11 Januari 2015.

Baca juga: Sterilkan Kawasan Patung Kuda dari Massa Reuni 212, Polisi Berencana Sekat Jalan hingga Malam

Setelah tema ditentukan, proses pembuatan patung pun dimulai. Pembuatan Patung Arjuna Wijaya dipimpin oleh Nyoman Nuarta dan dikerjakan oleh 40 seniman lainnya. Dikerjakan di Bandung, patung dengan bahan dasar tembaga itu menghabiskan anggaran Rp 300 juta.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com