Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hanya Diberi Uang Kerahiman, Pedagang Korban Kebakaran Pasar Kalideres: Rp 2,5 Juta untuk Beli Apa?

Kompas.com - 06/12/2021, 16:18 WIB
Vitorio Mantalean,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pedagang-pedagang Pasar Kalideres yang menjadi korban kebakaran pasar tersebut pada 24 Oktober 2021 mengaku hidup terlunta-lunta saat ini.

Pasalnya, tidak ada uang ganti rugi yang mereka peroleh imbas peristiwa itu.

Sementara itu, stok barang dagangan mereka sudah ludes dilalap api. Mereka kehabisan modal.

"Kerugian ada yang Rp 100 juta, 80 juga. Kebanyakan dagang pakaian: pakaian muslim, mukena, gamis, makanya nominalnya agak tinggi," ujar salah satu pedagang, Nurman, kepada wartawan pada Senin (6/12/2021).

Baca juga: Pedagang Korban Kebakaran Pasar Kalideres Demo ke Pemprov dan DPRD DKI, Minta Ganti Rugi

"Para pedagang saat ini terlunta-lunta. Kadang mereka hanya nongkrong di pasar, tidak jualan sama sekali," tambahnya.

Nurman hari ini menjadi koordinator aksi unjuk rasa yang digelar para korban kebakaran Pasar Kalideres di Balai Kota dan DPRD DKI Jakarta.

Ia menceritakan, para pedagang saat itu menempati tempat penampungan sementara Pasar Kalideres, sedangkan gedung pasar yang lama akan direvitalisasi.

Lalu, kebakaran terjadi pada malam hari. Saat itu, menurutnya, para pedagang sudah tutup toko.

"Kita tidak tahu salah siapa, tapi instalasi listriknya tidak beres. Sudah pada tutup hari itu. Jadi ketika terjadi kebakaran, bukan salah pedagang. Dalam sekejap barang mereka habis," ungkap Nurman.

Baca juga: Curhat Pedagang yang Kiosnya Terbakar di Pasar Kalideres, Tak Sempat Selamatkan Dagangan

Nurman mengaku, PD Pasar Jaya hanya menawarkan uang kerahiman. Kisarannya Rp 2,5 juta-Rp 5 juta.

Padahal, belum ada laporan resmi dari kepolisian soal penyebab kebakaran, apakah benar-benar musibah atau ada unsur kelalaian pengelola.

Apa pun itu, besaran uang kerahiman itu tak sebanding dengan jumlah kerugian para pedagang.

Para pedagang mengharapkan ganti rugi dalam jumlah yang layak, semisal Rp 20 juta. Tak perlu kerugian mereka diganti 100 persen.

"Dengan uang kerahiman Rp 2,5 juta, kita dagang apa? Beli etalase pun mungkin hanya itu yang bisa terbeli," ujar Nurman.

"Saya pribadi irit-iritan saja. Ada yang (menyambung hidup dari) uang saudara, dari teman-teman. Kemarin ada yayasan teman saya datang memberi bantuan ke para korban sebesar Rp 10.550.000, tapi uang itu dibagi ke 27 orang," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Megapolitan
Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari 'Basement' Toko Bingkai 'Saudara Frame' Mampang

Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari "Basement" Toko Bingkai "Saudara Frame" Mampang

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Megapolitan
Pemadaman Kebakaran 'Saudara Frame' Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Pemadaman Kebakaran "Saudara Frame" Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Megapolitan
Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran 'Saudara Frame' di Mampang Berhasil Dievakuasi

Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran "Saudara Frame" di Mampang Berhasil Dievakuasi

Megapolitan
Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Megapolitan
Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering 'Video Call'

Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering "Video Call"

Megapolitan
7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Megapolitan
Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Megapolitan
Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Megapolitan
Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Megapolitan
Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Megapolitan
Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com