Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polda Metro Jaya: 6 Tersangka Pengeroyok Polisi di Pondok Indah Satu Geng yang Kerap Balap Liar

Kompas.com - 08/12/2021, 12:59 WIB
Tria Sutrisna,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Enam tersangka pengeroyok anggota Sabhara Polres Tangerang Selatan Brigadir Irawan Lombu merupakan pelaku balap liar.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan mengatakan, para tersangka berinisial FP, JW, N, FA, BB, dan A.

Para tersangka merupakan satu kelompok yang kerap menggelar aksi balap liar.

"Jadi mereka satu geng yang selalu adakan balap liar," ujar Zulpan kepada wartawan, Rabu (8/12/2021).

Baca juga: Polda Metro Jaya Tetapkan 6 Pelaku Balap Liar Jadi Tersangka Kasus Pengeroyokan Polisi di Pondok Indah

Kepada penyidik, kata Zulpan, para tersangka mengaku kerap mengikuti kompetisi balap di sirkuit Sentul, Kabupaten Bogor.

Namun, pada saat kejadian, balapan tersebut digelar secara liar di Jalan Metro Pondok Indah karena wilayah Kabupaten Bogor sedang dilanda hujan deras.

Zulpan mengungkapkan, para tersangka juga mengundang para pelaku balap liar lainnya untuk meramaikan kegiatan ilegal tersebut.

"Lokasi biasa di Sentul, tetapi karena saat itu di Sentul hujan, jadi mereka pindah ke Bundaran Pondok Indah dan undang geng-geng mereka, ada 60 pelaku balap liar," ungkap Zulpan.

Baca juga: Duduk Perkara Pebalap Liar Keroyok Polisi di Pondok Indah

Kini, keenam tersangka sudah berada di Mapolda Metro Jaya. Mereka dijerat Pasal 170 dan 212 juncto 214 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP).

"Penyidik mengenakan Pasal 170 KUHP dan Pasal 212 KUHP juncto 214 KUHP. Ancaman pidana 8 tahun 6 bulan," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, Brigadir Irwan dikeroyok oleh sejumlah orang tak dikenal pada Selasa kemarin sekitar pukul 03.30 WIB.

Baca juga: Kondisi Briptu Irwan yang Dikeroyok Dekat Bundaran Pondok Indah Membaik

Saat itu, korban bersama istri dan keluarganya sedang melintasi Bundaran Pondok Indah. Mobil mereka dihentikan orang-orang yang hendak balap liar.

“Nah, terus dia (Brigadir Irwan) lihat situasi. Kunci motornya (orang yang hendak balap liar) diambil, marah, jadi rame, terjadilah ribut," ungkap Kasat Sabhara Polres Tangsel AKP Enung Holis.

Brigadir Irwan mendapatkan perawatan, tetapi bukan di rumah sakit. Saat ini kondisinya dikabarkan telah membaik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com