Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Penipuan Minyak Goreng Murah, Polisi Selidiki Aliran Dana Miliaran Rupiah

Kompas.com - 14/12/2021, 06:16 WIB
Muhammad Naufal,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Kepolisian terus menyelidiki kasus penipuan atau penggelapan yang dilakukan seorang perempuan berinisial RF, warga RT07/RW08, Gembor, Periuk, Kota Tangerang.

RF diketahui menipu puluhan warga RT07 dan warga lainnya. Dia meraup untung hingga miliaran rupiah dengan modus menjual minyak goreng dan komoditas lain.

Kapolsek Jatiuwung Kompol Zazali berujar, pihaknya kini sedang menyelidiki aliran dana yang diambil RF dari puluhan korbannya.

Baca juga: Kronologi 20 Warga Gembor Jadi Korban Penipuan, Bermula dari Minyak Goreng Murah

Kepolisian, kata dia, hendak memeriksa pundi-pundi uang yang berada di rekening masing-masing anggota keluarga pelaku.

Penyelidikan soal aliran dana itu dilakukan dengan cara memanggil pihak bank penerbit rekening anggota keluarga RF.

"Dari pihak bank belum datang. Kan kita sedang panggil beberapa bank mengenai aliran dana itu," tutur Zazali melalui sambungan telepon, Senin (12/13/2021).

Baca juga: Warga Pasar Kemis Tertipu Setelah Diimingi Minyak Goreng Murah, Rugi Rp 631 Juta

Dia menduga, uang yang diambil oleh RF dialirkan ke rekening anggota keluarga lainnya.

Di sisi lain, kepada polisi, RF mengaku bahwa uang milik para korban senilai miliaran itu sudah habis.

"Sementara, ini baru dugaan, uangnya sebesar itu kan. Dari pihak ini (tersangka), bilangnya habis. Tapi pihak keluarga punya nomor rekening. Jangan-jangan uangnya itu dialirkan ke pihak keluarganya," urai Zazali.

"Kita belum tahu itu habisnya habis beneran karena uangnya mutar atau habis disimpan keluarganya. Untuk mengantisipasi itu semua, jadi kita cek-cekin aliran dana itu," sambungnya.

Baca juga: Fakta Warga Gembor Tertipu, Tergiur Minyak Goreng Murah Malah Rugi Puluhan Miliar Rupiah

Zazali mengungkapkan, berdasar pengakuan RF, uang milik para korban telah dihabiskan untuk menutup utang-utangnya.

Utang-utang itu berasal dari sistem jual-rugi yang dilakukannya kepada para puluhan korban itu.

Sebagai informasi, RF menjual minyak goreng dan barang lainnya kepada para korban dengan harga lebih murah. Di sisi lain, RF membeli minyak goreng dan barang lainnya dengan harga normal.

"(Uang RF) habis buat tutup lubang gali lubang. Kan itu banyak orangnya (yang ditipu RF), akhirnya kan dia (RF) harus menutupi, pusing juga," urai Zazali.

Dia menambahkan bahwa kini RF sedang ditahan di Polres Metro Tangerang Kota, Kota Tangerang.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com