JAKARTA, KOMPAS.com -Mantan Wakil ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana meninggal dunia pada Selasa (14/12/2021).
Sebelum meninggal, Lulung mendapat perawatan intensif di Rumah Sakit Pusat Jantung Harapan Kita akibat sakit jantung yang dideritanya.
Lulung dirawat di RS Harapan Kita terhitung sejak 24 November lalu karena mengalami serangan jantung. Pihak RS menyebut bahwa Lulung mulanya datang ke rumah sakit dalam keadaan sadar.
"Kondisinya memang datang dengan keluhan tidak nyaman, sesak di dada, karena ya serangan jantung," kata Kepala Bidang Pelayanan Medik RS Harapan Kita, Isman Firdaus, ketika dihubungi Kompas.com, Jumat (3/12/2021) lalu.
Baca juga: Profil Haji Lulung, Politikus PPP yang Dikenal Sebagai Lawan Ahok
Setelah dirawat di RS, kondisi kesehatan Ketua Dewan Pimpinan Wilayah PPP DKI Jakarta itu terus mengalami penurunan. Lulung bahkan sempat mengalami serangan jantung berulang pada 2 Desember lalu.
"Hasil serangan jantung berulang, beliau masih belum stabil," tambah Isman.
Namun, pihak RS membantah kabar yang viral di media sosial bahwa Lulung "dibuat koma" untuk menghindari risiko henti jantung.
"Bukan dibuat koma, tapi diberikan obat-obat untuk ditidurkan, obat penenang. Jadi bukan obat koma tapi penenang supaya lebih nyaman beliaunya," kata Isman.
Baca juga: Jenazah Haji Lulung Akan Dimakamkan di TPU Karet Bivak Sore Ini
Sempat Siuman dan Membaik
Setelah mengalami serangan jantung berulang, kondisi kesehatan Lulung sebenarnya sudah mulai membaik.
Hal itu disampaikan Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Amanat Nasional (PAN) DKI Jakarta Eko Hendro Purnomo atau Eko Patrio yang menjenguk Lulung. Eko menyebut Lulung sudah dalam keadaan siuman dan bisa berbisik ke Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan.
"Tadi mengucapkan terima kasih kepada Pak Zul. Meskipun masih sulit, hanya berbisik, terbaca dari gerak bibir beliau," kata Eko, Jumat (3/12/2021).
Baca juga: Kondisi Lulung Mulai Membaik, Alat Bantu Medis Akan Dilepas
Kepala Kelompok Staf Medis Rawat Intensive dan Kegawatdaruratan Cardiovascular RS Harapan Kita, dr Dafsah Arifa Juzar, juga sempat menyebut kondisi Lulung sudah mulai membaik.
Pihak RS bahkan sudah berencana mencopot alat bantu pernafasan serta hemodinamik yang terpasang di badan Lulung.
"Trennya dalam satu minggu terakhir itu dalam perbaikan dan saat ini kami sedang proses mengurangi alat bantu," kata dia seperti dilansir Warta Kota, Senin (6/12/2021).
Namun takdir berkata lain. Lulung menghembuskan nafas terakhirnya di RS Harapan Kita, pada pada pukul 10.51 WIB tadi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.