Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Kursi PPP Berkurang Drastis di DPRD DKI Usai Ditinggal Lulung...

Kompas.com - 14/12/2021, 15:36 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Politikus senior Abraham Lunggana alias Haji Lulung meninggal dunia karena sakit jantung di RS Harapan Kita, Jakarta, pada Selasa (14/12/2021).

Lulung merupakan seorang pengusaha sekaligus politisi yang telah malang-melintang di DPRD DKI Jakarta hingga DPR RI.

Sosok yang sangat dikenal di Tanah Abang, Jakarta ini, juga dikenal sebagai politikus kawakan yang menjadi magnet bagi para pemilih.

Baca juga: Jenazah Haji Lulung Dishalatkan Ratusan Orang, Ada Anies dan Ariza di Antara Para Jemaah

Pada Pemilu 2014, Lulung yang masih berstatus politikus PPP, lolos ke DPRD DKI Jakarta dan menjabat Wakil Ketua DPRD. Bersamaan dengan itu, PPP juga memperoleh sembilan kursi lainnya. Dengan demikian total PPP memperoleh 10 kursi di DPRD DKI Jakarta.

Dalam periode 2014-2019, PPP yang memiliki 10 kursi di DPRD DKI merupakan jajaran partai dengan lima besar kursi terbanyak di ibu kota.

Lulung pindah ke PAN, kursi PPP berkurang

Namun, Lulung mundur dari DPRD DKI pada 23 September 2018 lalu karena pindah ke PAN. Kepindahan Lulung ke PAN diawali dengan konflik antara dia dan kepengurusan PPP yang saat itu mendukung Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok pada Pilkada DKI 2017.

Lantaran bersebrangan dengan Ahok, Lulung pun membelot mendukung pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.

"Ada kejadian di 2017 itu saya diminta dukung Ahok. Saya enggak mau, marah, bahkan saya mendukung deklarasi Anies-Sandi. Saya kemudian dipecat. Ketika setelah saya dipecat, pada 2019, kan banyak partai yang minta saya bergabung," ujar Lulung.

Baca juga: Keluarga Minta Semua Pihak Maafkan Haji Lulung

Lulung lalu pindah ke PAN. Ia mengungkapkan, saat itu Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan menaruh harapan terhadap dirinya bergabung ke PAN setelah tidak dijadikan caleg oleh PPP.

"Kata Pak Zul, 'Saya, kalau kamu di PPP, saya alhamdulillah, tapi kalau di partai lain, lebih baik di partai saya'. Itu pas dulu mau pencalegan. Karena saya tidak dicalegkan, ya akhirnya saya pilih partai dong. Jatuhlah pilihan saya ke PAN," kata Lulung.

Lewat PAN, Lulung tak lagi mencalonkan diri sebagai anggota DPRD DKI. Pada 2019, ia mencoba peruntungan untuk maju sebagai calon anggota DPR pada.

Pada akhirnya, Lulung pun berhasil masuk Senayan setelah meraup 69.782 suara di daerah pemilihan DKI Jakarta III yang meliputi Jakarta Barat, Jakarta Utara, dan Kepulauan Seribu.

Di saat Lulung lolos ke Senayan dengan menjadikan PAN sebagai kendaraan politiknya, PPP tempat Lulung dulu bernaung malah kehilangan sembilan kursi di DPRD Jakarta pada Pemilu 2019. 

Baca juga: Ratusan Pelayat Antre dan Masuk Bergantian ke Rumah Duka Haji Lulung

PPP memperoleh 175.935 suara di DKI Jakarta dan hanya mendapat satu kursi di dapil 6 atas nama Matnoor Tindoan.

Pulang kembali ke PPP

Kendati pernah berkonflik dengan para pengurus, Lulung akhirnya kembali berlabuh ke rumah asalnya, yakni PPP.

Halaman:


Terkini Lainnya

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Megapolitan
Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com