Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Jakbar Akan Renovasi 136 Rumah Tak Layak Huni pada 2022

Kompas.com - 17/12/2021, 17:44 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Jakarta Barat menargetkan merenovasi 136 rumah tidak layak huni melalui program "Jumat Berfaedah" pada 2022.

Hal tersebut dilakukan Pemkot guna meringankan beban masyarakat yang rumahnya rusak parah hingga tidak layak huni.

"Tahun 2022 rumah yang akan diperbaiki lebih banyak dari tahun 2021. Total ada 136 rumah yang akan kita bedah. Tahun lalu sebanyak 112," kata Asisten Administrasi dan Kesejahteraan Rakyat Jakarta Barat Amien Haji saat dikonfirmasi di Jakarta Barat, Jumat (17/12/2021), dikutip dari Antara.

Baca juga: Bakal Fasilitasi Balapan Resmi, Polda Metro Jaya Libatkan Kelompok Pembalap Liar

Nantinya, pihak Pemkot Jakarta Barat melalui Sudin Cipta Karya Tata Ruang dan Pertanahan (Citata), Bazis dan Baznas, hingga Satuan Perangkat Kerja Daerah (SKPD) terkait akan memantau rumah yang tidak layak di wilayahnya.

Setelah dipantau, rumah yang masuk kategori tidak layak akan diberikan bantuan oleh Pemkot Jakarta Barat berupa perbaikan secara gratis.

Amien mengatakan, biaya perbaikan rumah akan ditanggung pihak Bazis dan Baznas dengan anggaran sebesar Rp 50 juta per rumah.

"Jadi per rumah bisa Rp 50 juta. Berarti coba dikalkulasikan saja untuk jumlah rumah tahun depan. Kira-kira segitu," tutur Amien.

Tidak hanya membedah rumah, pihak Amien juga akan memberikan bantuan lain kepada keluarga tersebut berupa fasilitas kesehatan seperti Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) kesehatan.

Baca juga: Desakan Ekonomi, Seorang Ibu Curi Laptop di Tempat Bimbel

"Tentunya kita akan menanyakan terkait BPJS kesehatan, apakah sudah sebagai anggota? Kalau belum kita fasilitas untuk mendaftar," ucap dia.

Selain itu, Amien juga akan berkoordinasi dengan Suku Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi Jakarta Barat guna mencarikan pekerjaan jika keluarga tersebut membutuhkan.

"Kita akan sharing ke Sudinakertrans apakah ada bisa disinergikan, kita akan inventarisir," ungkap dia.

Dengan program tersebut, Amien berharap warga Jakarta Barat bisa mendapatkan kehidupan lebih layak dengan memilik rumah yang aman serta nyaman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Megapolitan
Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Megapolitan
Ketakutan Pengemudi 'Online' Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Ketakutan Pengemudi "Online" Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD Alami Gangguan Air Mati sejak Senin Dini Hari

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD Alami Gangguan Air Mati sejak Senin Dini Hari

Megapolitan
KPU Buka Pendaftaran PPK Buat Pilkada DKI 2024, Ini Tahapan dan Syaratnya

KPU Buka Pendaftaran PPK Buat Pilkada DKI 2024, Ini Tahapan dan Syaratnya

Megapolitan
Serangan Mendadak ODGJ pada Pemilik Warung di Koja, Korban Kaget Tiba-tiba Didatangi Orang Bergolok

Serangan Mendadak ODGJ pada Pemilik Warung di Koja, Korban Kaget Tiba-tiba Didatangi Orang Bergolok

Megapolitan
Polisi: Pria yang Ditemukan Tewas di Apartemen Tebet Diduga karena Sakit

Polisi: Pria yang Ditemukan Tewas di Apartemen Tebet Diduga karena Sakit

Megapolitan
Tanda Tanya Tewasnya Wanita Hamil di Ruko Kelapa Gading...

Tanda Tanya Tewasnya Wanita Hamil di Ruko Kelapa Gading...

Megapolitan
Waswas Penonaktifan NIK Warga Jakarta, Jangan Sampai Bikin Kekisruhan

Waswas Penonaktifan NIK Warga Jakarta, Jangan Sampai Bikin Kekisruhan

Megapolitan
Mau Jadi Cawalkot Depok, Sekda Supian Suri Singgung Posisinya yang Tak Bisa Buat Kebijakan

Mau Jadi Cawalkot Depok, Sekda Supian Suri Singgung Posisinya yang Tak Bisa Buat Kebijakan

Megapolitan
Menguak Penyebab Kebakaran Toko 'Saudara Frame' yang Memerangkap Tujuh Penghuninya hingga Tewas

Menguak Penyebab Kebakaran Toko "Saudara Frame" yang Memerangkap Tujuh Penghuninya hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Bocah yang Setir Mobil Pameran hingga Tabrak Tembok Mal di Kelapa Gading Berujung Damai

Kasus Bocah yang Setir Mobil Pameran hingga Tabrak Tembok Mal di Kelapa Gading Berujung Damai

Megapolitan
Tak Beda Jauh Nasib Jakarta Setelah Jadi DKJ, Diprediksi Masih Jadi Magnet Para Perantau dan Tetap Macet

Tak Beda Jauh Nasib Jakarta Setelah Jadi DKJ, Diprediksi Masih Jadi Magnet Para Perantau dan Tetap Macet

Megapolitan
Terpeleset Saat Mandi di Sungai Citarum, Jasad Nelayan Muaragembong Ditemukan Mengapung di Kepulauan Seribu

Terpeleset Saat Mandi di Sungai Citarum, Jasad Nelayan Muaragembong Ditemukan Mengapung di Kepulauan Seribu

Megapolitan
Kematian Tragis Perempuan di Pulau Pari Terungkap, Ternyata Dibunuh 'Pelanggannya' Sendiri

Kematian Tragis Perempuan di Pulau Pari Terungkap, Ternyata Dibunuh "Pelanggannya" Sendiri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com