Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspada Penularan Covid-19 Saat Nataru, Sopir Bus Diingatkan Tidak Muat Penumpang di Terminal Bayangan

Kompas.com - 21/12/2021, 17:36 WIB
Irfan Maullana

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Para sopir bus antarkota antarprovinsi maupun antarkota dalam provinsi (AKAP atau AKDP) yang berangkat dari Terminal Kalideres, Jakarta Barat, diingatkan untuk tidak menaikkan atau menurunkan penumpang di terminal bayangan pada Natal dan Tahun Baru 2022.

Kepala Terminal Kalideres Revi Zulkarnaen menyampaikan imbauan tersebut berkait dengan kondisi peningkatan jumlah penumpang bus menjelang Nataru.

"Kepada para sopir bus, untuk mengarahkan penumpangnya naik dari dalam terminal Kalideres, agar para penumpang bisa diperiksa kesehatannya sebelum naik bus," katanya di Terminal Kalideres, Selasa (21/12/2021).

Baca juga: Dishub Bekasi Siapkan 600 Personel untuk Antisipasi Mobilitas Warga Saat Nataru

Revi menjelaskan, penumpang diharuskan naik dari terminal resmi agar melewati pemeriksaan kesehatan oleh petugas. Pemeriksaan itu terdiri dari scan barcode PeduliLindungi hingga menyerahkan surat keterangan negatif antigen.

Pihak terminal juga menyiapkan fasilitas tes antigen di lokasi jika penumpang tidak sempat melakukan pemeriksaan di tempat lain. "Kami bekerjasama dengan klinik Kimia Farma untuk melakukan pemeriksaan antigen yang berbayar," kata dia.

Baca juga: Antisipasi Lonjakan Penumpang Saat Nataru, Dishub Kota Bekasi Sediakan 53 Bus Cadangan

Menurut Revi, dengan tertibnya penumpang naik dari dalam terminal, maka akan lebih menjamin keaaman penumpang dari penyebaran COVID-19.

Revi juga mengimbau, pemilik perusahaan bus AKAP dan AKDP untuk turut menetibkan sopirnya dengan menaikkan dan menurunkan penumpang di dalam terminal.

Baca juga: Dishub Kota Bekasi Minta PO Bus Siapkan Aplikasi PeduliLindungi

Pengelola Terminal Kalideres juga berkoordinasi dengan Suku Dinas Perhubungan Jakarta Barat untuk menghapus terminal bayangan di Jakarta Barat. "Sampai saat ini saya belum menerima laporan adanya aktivitas terminal bayangan," jelas Revi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pakai Pelat Palsu TNI, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Terancam 6 Tahun Penjara

Pakai Pelat Palsu TNI, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Cerita Warga 'Numpang' KTP DKI, Bandingkan Layanan Kesehatan di Jakarta dan Pinggiran Ibu Kota

Cerita Warga "Numpang" KTP DKI, Bandingkan Layanan Kesehatan di Jakarta dan Pinggiran Ibu Kota

Megapolitan
Gerindra Jaring Sosok Calon Wali Kota Bogor, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Jadi Pendaftar Pertama

Gerindra Jaring Sosok Calon Wali Kota Bogor, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Jadi Pendaftar Pertama

Megapolitan
Heru Budi: Normalisasi Ciliwung Masuk Tahap Pembayaran Pembebasan Lahan

Heru Budi: Normalisasi Ciliwung Masuk Tahap Pembayaran Pembebasan Lahan

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Pakai Pelat Palsu TNI untuk Hindari Ganjil Genap di Tol

Pengemudi Fortuner Arogan Pakai Pelat Palsu TNI untuk Hindari Ganjil Genap di Tol

Megapolitan
Dua Kecamatan di Jaksel Nol Kasus DBD, Dinkes: Berkat PSN dan Pengasapan

Dua Kecamatan di Jaksel Nol Kasus DBD, Dinkes: Berkat PSN dan Pengasapan

Megapolitan
Gerindra Buka Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Tanpa Syarat Khusus

Gerindra Buka Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Tanpa Syarat Khusus

Megapolitan
Kronologi Remaja Dianiaya Mantan Sang Pacar hingga Luka-luka di Koja

Kronologi Remaja Dianiaya Mantan Sang Pacar hingga Luka-luka di Koja

Megapolitan
Jadi Tukang Ojek Sampan di Pelabuhan Sunda Kelapa, Bakar Bisa Bikin Rumah dan Biayai Sekolah Anak hingga Sarjana

Jadi Tukang Ojek Sampan di Pelabuhan Sunda Kelapa, Bakar Bisa Bikin Rumah dan Biayai Sekolah Anak hingga Sarjana

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Perumnas Klender Naik, Pedagang: Mungkin Belum Masa Panen

Harga Bawang Merah di Pasar Perumnas Klender Naik, Pedagang: Mungkin Belum Masa Panen

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembegal Motor Warga yang Sedang Cari Makan Sahur di Bekasi

Polisi Tangkap Pembegal Motor Warga yang Sedang Cari Makan Sahur di Bekasi

Megapolitan
Tertipu Program Beasiswa S3 di Filipina, Korban Temukan Berbagai Kejanggalan

Tertipu Program Beasiswa S3 di Filipina, Korban Temukan Berbagai Kejanggalan

Megapolitan
Heru Budi Minta Kadis dan Kasudin Tingkatkan Pengawasan Penggunaan Mobil Dinas oleh ASN

Heru Budi Minta Kadis dan Kasudin Tingkatkan Pengawasan Penggunaan Mobil Dinas oleh ASN

Megapolitan
Usai Dicopot, Pejabat Dishub DKI yang Pakai Mobil Dinas ke Puncak Tak Dapat Tunjangan Kinerja

Usai Dicopot, Pejabat Dishub DKI yang Pakai Mobil Dinas ke Puncak Tak Dapat Tunjangan Kinerja

Megapolitan
Harga Cabai Rawit di Pasar Perumnas Klender Turun Jadi Rp 40.000 Per Kilogram Setelah Lebaran

Harga Cabai Rawit di Pasar Perumnas Klender Turun Jadi Rp 40.000 Per Kilogram Setelah Lebaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com