TANGERANG, KOMPAS.com - Satgas Udara Covid-19 Bandara Soekarno-Hatta mengaku terpaksa memasukkan penumpang dari luar negeri ke Wisma Atlet untuk menjalani karantina kesehatan.
Hal itu disampaikan oleh Komandan Satgas Udara Covid-19 Bandara Soekarno-Hatta Letkol Agus Listiono.
Dia berujar, hanya ada tiga kategori penumpang dari luar negeri yang diizinkan untuk karantina kesehatan di Wisma Atlet, yaitu pekerja migran Indonesia (PMI), pelajar, dan aparatur sipil negara (ASN).
Selain tiga kategori itu, termasuk wisatawan, seharusnya menjalani karantina kesehatan di hotel.
Namun, pihaknya terpaksa memasukkan para wisatawan dari luar negeri ke Wisma Atlet. Syaratnya, mereka ditempatkan di akhir antrean.
"Yang bersangkutan (wisatawan) itu tidak berhak untuk (karantina) di wisma," ucap Agus dalam rekaman suara, Rabu (22/12/2021).
"Saya memiliki antisipasinya. Dia saya sendirikan, saya kelompokkan, untuk mengikuti jalur setelah yang berhak ke wisma. Dia yang paling terakhir untuk saya kirim ke Wisma (Atlet)," sambungnya.
Baca juga: Perempuan yang Viralkan Penumpang Telantar di Bandara Dihukum Satgas Udara, Ini Alasannya
Menurut dia, banyak wisatawan, terutama warga negara Indonesia (WNI), yang tak memahami aturan soal kelompok yang berhak menjalani karantina kesehatan di Wisma Atlet.
Tak sedikit di antara mereka yang memaksa untuk dikarantina di sana.
"Banyak wisatawan khususnya WNI yang tidak memahami siapa saja yang boleh ke wisma. Namun, dia memaksakan diri ke wisma," ujar Agus.
Per harinya, kata dia, ada sekitar 50-60 wisatawan yang memaksa untuk dimasukkan ke Wisma Atlet.
Baca juga: WNI yang Pulang Wisata dari Luar Negeri Tak Boleh Karantina di Wisma Atlet, Ini Ketentuannya...
Menurut Agus, pada Selasa (21/12/2021), ada 57 wisatawan yang akhirnya dimasukkan ke Wisma Atlet.
"Kisaran 50-60 itu ada setiap hari. Itu yang tidak berhak di wisma. Namun dia memaksakan diri di wisma, yang tak kasih sebutan angel itu tadi. Kemarin aja 57 itu kan menjadikan beban negara," kata dia.
Sebelumnya, seorang perempuan penumpang dari luar negeri di Bandara Soekarno-Hatta mengeluhkan lamanya proses menunggu karantina kesehatan di Wisma Atlet.
Baca juga: 2 Anggota TNI yang Tulis Nomor HP di Paspor Mahasiswi Dibebastugaskan dari Wisma Atlet
Perempuan itu merekam suasana para penumpang yang sedang menunggu karantina dan viral di aplikasi pengirim pesan WhatsApp.
Belakangan diketahui bahwa peristiwa di dalam video terjadi pada Sabtu (18/12/2021). Dia mengaku sudah menunggu proses karantina sejak Jumat (17/12/2021).
Agus mengakui akhirnya menempatkan perempuan itu di lokasi karantina di Rusun Nagrak, Jakarta Utara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.