JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang petugas terus mengeluarkan pengumuman dari balik pos pantau Gerbang Timur Ancol, Jakarta Utara.
Petugas itu berteriak, meminta para pengunjung yang tak memiliki tiket untuk segera meninggalkan kawasan Pintu Timur Ancol karena menyebabkan kemacetan.
"Yang enggak punya tiket silakan melanjutkan perjalanan Anda, tidak ada motor atau mobil yang berhenti di bahu jalan karena mengganggu arus lalu lintas lainnya," kata petugas.
Petugas tersebut berulang kali menyampaikan imbauan. Sekira pukul 10.35 WIB, kemacetan masih terjadi karena sejumlah pengunjung yang masih berusaha membeli tiket secara online.
Beberapa pengunjung memarkirkan mobil mereka sambil berharap tiket masih tersedia.
Namun, petugas kembali menegaskan bahwa tiket hari ini hanya bisa dibeli satu hari sebelumnya.
Baca juga: Kawasan Wisata Ancol Padat, Banyak Pengunjung Tak Kebagian Tiket
Persediaan tiket hari ini sudah habis terjual dan tak ada harapan lagi untuk masuk ke Ancol bagi mereka yang tak memiliki tiket.
"Yang sudah memiliki tiket silakan masuk, yang belum silakan melanjutkan perjalanan Anda, karena kami hanya melayani pembelian tiket secara online H-1. Hari ini kuota sudah penuh, disiapkan tiket online-nya yang sudah punya tiket. Untuk pembelian tiket hari ini sudah penuh," kata petugas Ancol.
Mendengar pengumuman itu, Agus terduduk bersama tiga orang anaknya. Mereka datang dari Bekasi Timur untuk pergi berlibur ke Ancol.
Mereka sengaja datang ke Ancol untuk merasakan liburan Tahun Baru 2022. Namun, informasi terkait penjualan tiket online itu tak menjangkau Agus dan keluarganya.
"Kecewa, saya jauh-jauh ke sini bawa anak-anak tapi enggak tahunya tiketnya harus lewat online," kata dia saat ditemui Kompas.com di Gerbang Timur Ancol.
Baca juga: Ini Jam Operasional Kawasan Wisata Ancol Selama Libur Tahun Baru 2022
Agus mengatakan, dari Bekasi Timur, dia memesan dua taksi online untuk rombongan delapan orang keluarganya dengan biaya Rp 300.000 untuk satu kali perjalanan.
Namun, sampai di Ancol, dia harus memangku dagu karena kesempatan untuk berlibur tak bisa didapatkan.
Ini bukan kali pertama dialami Agus. Dia mengaku pernah datang saat Ancol membuka operasional terbatas dengan larangan membawa anak di bawah 12 tahun.
Peristiwa yang sama dia alami karena Agus kebetulan membawa anaknya yang berusia di bawah 12 tahun.