JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta mengatakan, ada tiga alasan serapan anggaran DKI Jakarta tak mencapai target.
"Pertama karena terjadi efisiensi," kata Riza dalam rekaman suara, Minggu (2/1/2021).
Dia mengatakan, serapan anggaran DKI hanya mencapai 88,2 persen dari target yang ditetapkan sebesar 91 persen.
Proses efisiensi sehingga banyak lelang dibatalkan yang membuat serapan anggaran tidak tercapai.
Baca juga: Penjelasan BRIN soal Kabar Ilmuwan Eijkman Diberhentikan Tanpa Pesangon
Kedua adalah banyak pegawai yang pensiun dan meninggal dunia di saat pandemi Covid-19 berlangsung.
"Ada yang pensiun ada yang meninggall sehingga tidak terserap," ucap dia.
Sedangkan alasan ketiga adalah proses lelang yang masih menunggu hasil audit dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Provinsi DKI Jakarta dan dari Kejaksaan.
Proses audit tersebut, kata Riza, sebagai bentuk kehati-hatian DKI Jakarta dalam mengelola keuangan daerah.
Baca juga: Danrem Surya Kencana Debat dengan Bahar bin Smith, Ini Penjelasan Korem
"Jadi ada beberapa hal yang memang kita harus hati-hati sehingga berdampak pada adanya (anggaran) belum terserap semua," ucap dia.
Meski tidak mencapai target, Riza mengatakan angka serapan anggaran 88,2 persen merupakan angka yang tinggi dan patut disyukuri.
"Angkanya sudah cukup luarbiasa yaitu 88,2 persen," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.