Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dukung Sekolah Tatap Muka 100 Persen, Orangtua Sebut Siswa Belajar Lebih Maksimal jika Offline

Kompas.com - 03/01/2022, 08:49 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemprov DKI Jakarta telah memulai pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen mulai Senin (2/1/2022).

Sejumlah orangtua menyambut beragam dengan keputusan tersebut.

Pasalnya, saat ini kasus Covid-19 di Tanah Air belum berakhir. Bahkan mulai kembali meningkat menyusul adanya varian baru Omicron yang menyebar lebih cepat.

Rizky Basuki, orangtua dua siswa di SDIT Darul Ma'arif 3 Ciracas, Jakarta Timur, menyambut baik kembali digelarnya PTM 100 persen di Jakarta.

Baca juga: Nekatnya Kebijakan Buka Sekolah Tatap Muka 100 Persen di Tengah Bahaya Omicron

Dia pun mengizinkan kedua anaknya untuk kembali belajar di sekolah.

"Untuk saat ini mengizinkan, selama tidak ada kasus Covid-19 di sekolah dan yang penting sudah divaksin," ujar Rizky kepada Kompas.com, Senin (3/1/2021).

Kendati begitu, Rizky mengaku bahwa kekhawatiran terhadap anak-anaknya yang mulai sekolah tatap muka tetap ada.

Oleh karena itu, dia juga akan selalu memantau bagaimana penerapan protokol kesehatan yang dilakukan di sekolah.

Meskipun diakui Rizky bahwa protokol kesehatan di sekolah anaknya sejauh ini sudah cukup baik.

Baca juga: IDAI Ingatkan Sekolah Tak Paksa Anak Ikuti Pembelajaran Tatap Muka 100 Persen

"Tapi bagus (PTM 100 persen), karena sebelumnya kan sudah dilakukan PTM terbatas, artinya dilakukan bertahap, tidak langsung 100 persen masuk semua muridnya," kata Rizky.

Menurut dia, meskipun saat PTM terbatas terdapat klaster sekolah, namun hal tersebut bisa diatasi.

Dengan demikian, dia pun mendukung pelaksanaan PTM 100 persen tersebut.

Apalagi dia menilai bahwa kegiatan belajar tatap muka sama saja dengan kegiatan lainnya.

Misalnya seperti bekerja yang sudah di kantor, olahraga di ruang publik, jalan-jalan ke tempat wisata, hingga belanja ke pasar atau mall.

"Prinsipnya sudah ada kegiatan di lapangan. Nah sekolah juga harus mulai offline, karena daya tangkap ilmunya lebih maksimal kalau belajar offline, khusus buat tingkat SD ya," kata Rizky.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Masuk Bursa Cagub DKI dari PKS, Khoirudin: Saya Kawal dari Dewan Saja...

Masuk Bursa Cagub DKI dari PKS, Khoirudin: Saya Kawal dari Dewan Saja...

Megapolitan
Maju di Pilwalkot Bogor, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Daftar Lewat Gerindra

Maju di Pilwalkot Bogor, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Daftar Lewat Gerindra

Megapolitan
Pendapatan Ojek Sampan Tak Cukupi Biaya Hidup, Bakar Terpaksa Berutang Untuk Makan

Pendapatan Ojek Sampan Tak Cukupi Biaya Hidup, Bakar Terpaksa Berutang Untuk Makan

Megapolitan
Pascalebaran, Harga Bawang Merah di Pasar Perumnas Klender Tembus Rp 80.000 per Kilogram

Pascalebaran, Harga Bawang Merah di Pasar Perumnas Klender Tembus Rp 80.000 per Kilogram

Megapolitan
Jadwal Pra PPDB SD dan SMP Kota Tangerang 2024 dan Cara Daftarnya

Jadwal Pra PPDB SD dan SMP Kota Tangerang 2024 dan Cara Daftarnya

Megapolitan
BPBD DKI: Banjir yang Rendam Jakarta sejak Kamis Pagi Sudah Surut

BPBD DKI: Banjir yang Rendam Jakarta sejak Kamis Pagi Sudah Surut

Megapolitan
Maju Mundur Kenaikan Tarif Transjakarta, Wacana Harga Tiket yang Tak Lagi Rp 3.500

Maju Mundur Kenaikan Tarif Transjakarta, Wacana Harga Tiket yang Tak Lagi Rp 3.500

Megapolitan
Mengapa Penjaga Warung Madura Selalu 'Video Call' Setiap Hari?

Mengapa Penjaga Warung Madura Selalu "Video Call" Setiap Hari?

Megapolitan
Gara-gara Masalah Asmara, Remaja di Koja Dianiaya Mantan Sang Pacar

Gara-gara Masalah Asmara, Remaja di Koja Dianiaya Mantan Sang Pacar

Megapolitan
Pendatang Usai Lebaran Berkurang, Magnet Jakarta Kini Tak Sekuat Dulu

Pendatang Usai Lebaran Berkurang, Magnet Jakarta Kini Tak Sekuat Dulu

Megapolitan
Pendaftaran Cagub Independen Jakarta Dibuka 5 Mei 2024, Syaratnya 618.750 KTP Pendukung

Pendaftaran Cagub Independen Jakarta Dibuka 5 Mei 2024, Syaratnya 618.750 KTP Pendukung

Megapolitan
Polisi Tilang 8.725 Pelanggar Ganjil Genap di Tol Jakarta-Cikampek Selama Arus Mudik dan Balik

Polisi Tilang 8.725 Pelanggar Ganjil Genap di Tol Jakarta-Cikampek Selama Arus Mudik dan Balik

Megapolitan
Belajar dari Pemilu 2024, KPU DKI Mitigasi TPS Kebanjiran Saat Pilkada

Belajar dari Pemilu 2024, KPU DKI Mitigasi TPS Kebanjiran Saat Pilkada

Megapolitan
Kisah Bakar dan Sampan Kesayangannya, Menjalani Masa Tua di Perairan Pelabuhan Sunda Kelapa

Kisah Bakar dan Sampan Kesayangannya, Menjalani Masa Tua di Perairan Pelabuhan Sunda Kelapa

Megapolitan
Bandara Soekarno-Hatta Jadi Bandara Tersibuk Se-Asia Tenggara Selama Periode Mudik Lebaran

Bandara Soekarno-Hatta Jadi Bandara Tersibuk Se-Asia Tenggara Selama Periode Mudik Lebaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com