Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PTM 100 Persen Dimulai, Orangtua Siswa Berkebutuhan Khusus Kenang Sulitnya Belajar dari Rumah

Kompas.com - 04/01/2022, 19:51 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembelajaran tatap muka (PTM) sudah mulai diberlakukan di sekolah-sekolah di DKI Jakarta, termasuk Sekolah Luar Biasa (SLB).

Pemberlakuan kebijakan ini disambut dengan baik, tidak hanya oleh peserta didik, tetapi juga orangtua murid yang hampir dua tahun menemani anaknya belajar dari rumah karena pandemi Covid-19.

Proses pembelajaran jarak jauh menjadi momen yang cukup menantang bagi sejumlah orangtua murid.

Baca juga: Ratusan Kasus Omicron Ditemukan, Wagub DKI Persilakan Siswa Belajar dari Rumah

Rita, orangtua siswa kelas X di SLB Negeri 5 Jakarta, mengenang tantangan yang ia hadapi saat mendampingi anaknya belajar secara daring (online).

"Kalau di rumah itu anak gampang bosan. Jadinya, kalau sudah bosan, dia ngambek dan enggak mau belajar lagi. Kita enggak bisa memaksa," ungkap Rita di suatu sudut ruang tunggu SLBN 5 Jakarta, Selasa (4/1/2022).

Ketika ia memaksa anaknya untuk tetap belajar, maka sang anak akan menjadi uring-uringan sepanjang hari.

Hal yang sama dirasakan sejumlah orangtua murid lainnya. Mereka mengakui bahwa pembelajaran daring untuk anak berkebutuhan khusus tidak bisa dipaksakan.

Baca juga: PPKM Diperpanjang, Status Jakarta Naik Jadi Level 2

Anak tidak bisa dipaksa duduk diam di depan laptop dalam waktu lama.

"Jadi memang tidak bisa dipaksakan. Biar anak-anak semampunya berapa jam. Diajarkan bertahap," ungkap Iir Haryati, orangtua siswa kelas X.

Selain mengajarkan soal kesabaran belajar di depan laptop, orangtua juga diminta untuk melatih anak-anaknya mengenakan masker.

"Saat daring pun wajib memakai masker. Kami orangtua, tugasnya mencatat setiap harinya berapa lama anak-anak mampu mengenakan masker tanpa melepaskannya." jelas Iir.

Baca juga: PPKM Jakarta Naik Jadi Level 2, PTM 100 Persen Tetap Jalan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Begal Remaja di Bekasi Residivis, Terlibat Kasus Serupa Saat di Bawah Umur

Begal Remaja di Bekasi Residivis, Terlibat Kasus Serupa Saat di Bawah Umur

Megapolitan
Mayat Laki-laki dalam Kondisi Membengkak Ditemukan di Kamar Kontrakan Depok

Mayat Laki-laki dalam Kondisi Membengkak Ditemukan di Kamar Kontrakan Depok

Megapolitan
4 Anggota Polda Metro Jaya Terlibat Pesta Narkoba, Kompolnas: Atasan Para Pelaku Harus Diperiksa

4 Anggota Polda Metro Jaya Terlibat Pesta Narkoba, Kompolnas: Atasan Para Pelaku Harus Diperiksa

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Pelaku Sindikat Pencurian Motor di Tambora

Polisi Tangkap 3 Pelaku Sindikat Pencurian Motor di Tambora

Megapolitan
Dukcapil DKI Catat 1.038 Pendatang Baru ke Jakarta Usai Lebaran 2024

Dukcapil DKI Catat 1.038 Pendatang Baru ke Jakarta Usai Lebaran 2024

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemuda yang Cabuli Anak 5 Tahun di Cengkareng

Polisi Tangkap Pemuda yang Cabuli Anak 5 Tahun di Cengkareng

Megapolitan
Usai Rampas Ponsel Pelanggan Warkop, Remaja di Bekasi Lanjut Begal Pengendara Motor

Usai Rampas Ponsel Pelanggan Warkop, Remaja di Bekasi Lanjut Begal Pengendara Motor

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Mitigasi Cegah Risiko dan Dampak Perekonomian Setelah Jakarta Tak Lagi Ibu Kota

Pemprov DKI Siapkan Mitigasi Cegah Risiko dan Dampak Perekonomian Setelah Jakarta Tak Lagi Ibu Kota

Megapolitan
Polisi Tangkap TikTokers Galihloss Buntut Konten Diduga Nistakan Agama

Polisi Tangkap TikTokers Galihloss Buntut Konten Diduga Nistakan Agama

Megapolitan
Polisi Tangkap Begal Remaja yang Beraksi di Jatiasih dan Bantargebang Bekasi

Polisi Tangkap Begal Remaja yang Beraksi di Jatiasih dan Bantargebang Bekasi

Megapolitan
Jangan Khawatir Lagi, Taksi 'Online' Dipastikan Boleh Antar Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Jangan Khawatir Lagi, Taksi "Online" Dipastikan Boleh Antar Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com