JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Jakarta Pusat buka suara soal galian sumur resapan yang dibiarkan mangkrak di komplek pendidikan Salemba, Jakarta Pusat.
Satuan Pelaksana Sudin Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Pusat Zulfahmi mengatakan, sumur resapan tersebut sepenuhnya merupakan tanggung jawab pihak pelaksana, yaitu PT Sarana Perkasa.
Sumur yang terletak di dalam satu kompleks pendidikan yang mencakup SMA Negeri 68 Jakarta, SMP Negeri 216 Jakarta, dan SD Kenari 8 itu mulai dikerjakan bulan Oktober 2021.
Fasilitas tersebut dibangun karena kawasan kompleks pendidikan itu awalnya tidak memiliki sistem resapan air yang memadai.
"Awalnya memang disini tidak ada sumur resapan, makanya dibangun ini," ujar Zulfahmi ketika dihubungi Kompas.com, Rabu (5/1/2022).
Baca juga: Sumur Resapan Terbengkalai di Salemba, Ancam Keselamatan Pengguna Jalan yang Melintas
Zulfahmi mengatakan, faktor yang menghambat pengerjaan galian sumur resapan adalah lokasi jalan yang sulit dijangkau kendaraan besar.
"Kata mereka sih karena jalannya sempit. Kendaraan besar tidak berani masuk, takut amblas kalau di paksa," kata Zulfahmi.
Selain itu, pihak PT Sarana Perkasa mengatakan hendak menyelesaikan sumur resapan yang berada di dalam lingkungan sekolah terlebih dahulu.
Sehingga, untuk galian yang berada di jalan belakang sekolah belum selesai.
Baca juga: Polemik Sumur Resapan di Bidara Cina, Sempat Mangkrak dan Pekerjakan Warga tetapi Belum Bayar
Zulfahmi mengaku sempat ada beberapa warga yang mengadu ke pihak kecamatan karena jalan menjadi bergelombang pasca penggalian. Apalagi, sumur resapan tersebut tidak dituntaskan pengerjaannya.