JAKARTA, KOMPAS.com - Pelacakan sebaran Covid-19 terus digencarkan di wilayah Kelurahan Krukut, Tamansari, Jakarta Barat, pada Senin (10/1/2022). Bahkan, Pasar Krukut tak luput dari pelacakan.
Camat Taman Sari, Agus Sulaeman, mengatakan bahwa dalam pemeriksaan massal tersebut sedikit mengalami kendala. Pasalnya, banyak pedagang di Pasar Krukut yang justru bersembunyi alias mengumpet saat petugas kesehatan datang.
"Ya benar, banyak yang ngumpet, ada sebagian yang ngumpet," ungkap Agus kepada wartawan, Senin.
Agus mengatakan, perilaku pedagang yang enggan dites Covid-19 gratis justru menimbulkan kecurigaan.
Perilaku tersebut justru memancing petugas untuk memfokuskan pemeriksaan selanjutnya di tempat tersebut.
"Kalau mereka masih begitu, maka kami otomatis akan menggelar pemeriksaan swab di lokasi ini lagi," kata Agus.
Baca juga: Perkuat Pelacakan Kasus Covid-19, Kemenkes Gunakan Survei Seroprevalensi
Selain itu, ia juga menyebut akan melarang pedagang untuk berjualan, jika menolak diperiksa.
"Nanti mohon maaf, yang belum dites Antigen untuk tidak jualan dulu," kata Agus.
Di pasar dengan 20 kios tersebut, kata Agus, pernah ada pedagang yang terpapar Covid-19 beberapa pekan lalu.
"Sudah tiga minggu yang lalu, dan dia sudah dites PCR mandiri bukan melalui Puskesmas," ujar Agus.
Baca juga: 4 RT di Krukut Micro Lockdown, Polisi: Yang Terpaksa Keluar Wajib Swab Antigen
Adapun, Pasar Krukut merupakan salah satu lokasi pemeriksaan Covid-19 massal di Kelurahan Krukut hari ini.
Selain Pasar Krukut, lokasi pemeriksaan Covid-19 massal lainnya juga berlangsung di Puskesmas Krukut, lapangan SMK 35 Jakarta, dan lapangan garuda.
Pemeriksaan massal ini merupakan kali kedua kegiatan yang sama diberkakukan. Sebelumnya, Pihaknya sudah menggelar dua kali pemeriksaan Covid-19 massal.
Dalam pemeriksaan pertama, didapatkan 13 warga positif. Keesokan harinya ditemukan lagi 20 kasus positif.
Lurah Krukut Ilham Nurkarin merinci, dari 36 kasus positif Covid-19 tersebut, satu di antaranya dirujuk ke Rumah Sakit Pelni, Jakarta Barat, karena akan melahirkan dalam waktu dekat.
"Yang melahirkan itu, sementara masih di Rumah Sakit Pelni, masih tunggu perkembangan pemeriksaan dari dokter," kata Ilham.
Selain itu, satu kasus pertama juga merupakan pasien suspek Omicron.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.