Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RSDC Wisma Atlet Siapkan Tower Isolasi untuk Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19

Kompas.com - 12/01/2022, 15:27 WIB
Reza Agustian,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jumlah pasien Covid-19 di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet terus mengalami kenaikan.

Karena itu, RSDC Wisma Atlet akhirnya menyiapkan satu tower tambahan yang bakal dipergunakan sebagai tempat isolasi pasien untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19.

"Kami telah siapkan tower 7 yang saat ini kita sterilkan. Tadinya tower 7 ini untuk karantina, sekarang di-standby-kan untuk isolasi," kata Koordinator Humas RSDC Wisma Atlet Kolonel dr Mintoro Sumego saat ditemui di tower 1 RSDC Wisma Atlet, Rabu (12/1/2022).

Baca juga: Saat Pasien Covid-19 Melonjak dan Ketersediaan Tempat Tidur di Wisma Atlet Makin Menipis

Mintoro menyebutkan bahwa tower 7 telah siap untuk digunakan untuk isolasi. Namun, mereka akan menunggu arahan untuk menggunakan tower 7 sebagai tempat isolasi.

"Kita disinfektan terlebih dahulu, setelah arahan pimpinan telah ada, maka akan kita buka," ujar Mintoro.

Tower 7 saat ini memiliki kapasitas untuk merawat 1.200-an orang.

Mintoro mengungkapkan, saat ini RSDC Wisma Atlet sudah menggunakan dua tower sebagai tempat isolasi, yaitu tower 5 dan tower 6.

Baca juga: Sejumlah Kasus Omicron Ditemukan di Menteng dan Cempaka Putih Jakpus, Semuanya Dirujuk ke Wisma Atlet

"Saat ini di tower 5 terisi 703 pasien dan di tower 6 terisi 812 pasien," kata Mintoro.

Mintoro menambahkan, dalam satu hari jumlah pasien bertambah sekitar 100 sampai 200 orang. Meski demikian, lonjakan jumlah pasien masih dapat ditangani karena setiap hari ada pasien yang dapat dipulangkan.

"Batas World Health Organization (WHO) itu sendiri kan 60 persen, kita disini masih 58,78 persen. Jadi kita masih di bawah batas WHO itu sendiri," kata Mintoro.

Mintoro pun mengimbau masyarakat untuk selalu mematuhi protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

"Pesan untuk masyarakat, bahwa Covid-19 ini belum selesai. Tetap jaga prokes 3M, lalu jangan panik tapi tetap waspada," ungkap Mintoro.

Lebih lanjut ia mengatakan agar masyarakat yang setelah bepergian dari Luar Negeri agar melakukan karantina sesuai jadwal yang ditentukan. Jangan takut untuk mengikuti tracing, karena hal ini menentukan keberhasilan pendataan jumlah kasus Covid-19.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com