Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disinggung Sudah Ketinggalan Zaman oleh Ridwan Kami, Begini Kondisi Hutan Kota Bekasi

Kompas.com - 13/01/2022, 16:25 WIB
Joy Andre,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyinggung soal Hutan Kota Bekasi yang dinilai sudah ketinggalan zaman.

Pria yang akrab disapa Emil menyampaikan hal itu dalam kunjungan kerja ke Kota Bekasi, Selasa (11/1/2022).

Agar Hutan Kota Bekasi kembali memiliki daya tarik, Emil mengusulkan agar dilakukan desain ulang.

"Nanti diusulkan untuk kita desain ulang, sehingga ini harus menjadi paru-paru ekologis dan paru-paru sosial juga," ucapnya kepada wartawan saat meninjau lokasi, Selasa (11/1/2022).

Baca juga: Hutan Kota Bekasi Ketinggalan Zaman, Ridwan Kamil: Kita Desain Ulang

Berdasar pantauan Kompas.com, Kamis (12/1/2022), kondisi hutan kota seluas 2 hektar tersebut, terlihat sepi pengunjung. Hanya ada beberapa orang yang datang untuk sekadar menikmati suasana ataupun berlari di jogging track.

Lampu taman yang berada disekitar taman, terpantau sudah menguning. Cat bagian fasilitas olahraga dekat pintu masuk juga sudah mengelupas dan berkarat. Paving block yang ada, terpantau sudah terangkat dan ada beberapa juga yang berlubang.

Salah satu pedagang kaki lima yang sehari-hari menjual berbagai macam minuman ringan dan makanan ringan, mengatakan bahwa hutan kota Bekasi sepi terlebih sejak pandemi Covid-19.

Baca juga: Jenazah yang Ditemukan di Hutan Kota Bekasi Korban Pembunuhan, 2 Tersangka Ditangkap

"Ya, sehari-hari begini aja (sepi pengunjung). Apalagi sejak pandemi. Kalau lagi ramai, ya ramai. Tapi setiap hari ya, begini," ungkap seorang pedagang kaki lima yang tidak ingin disebutkan namanya, Kamis (12/1/2022).

Saat ini terlihat banyak sampah daun yang bertebaran dan tidak terawat. Namun, pedagang tersebut mengatakan, ada kalanya Hutan Kota Bekasi terlihat bersih.

"Ya kalau pas bersih, ya bersih. Tapi, sampah plastik kan enggak ada. Kalau sampah daun, ya diambilin, taruh sana (dipinggirkan). Ini kan, kayak begini (banyak sampah daun), karena sebulan ini hujan terus," ungkap si pedagang.

Ketika ditanya pendapat tentang hutan kota yang akan direvitalisasi, pedagang yang sudah berjualan lebih dari 15 (lima belas) tahun tersebut terlihat senang dan berharap mereka justru tidak tergusur.

"Ya, alhamdulillah. Yang penting jangan sampai tergusur," ungkap pedagang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com