BEKASI, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyinggung soal Hutan Kota Bekasi yang dinilai sudah ketinggalan zaman.
Pria yang akrab disapa Emil menyampaikan hal itu dalam kunjungan kerja ke Kota Bekasi, Selasa (11/1/2022).
Agar Hutan Kota Bekasi kembali memiliki daya tarik, Emil mengusulkan agar dilakukan desain ulang.
"Nanti diusulkan untuk kita desain ulang, sehingga ini harus menjadi paru-paru ekologis dan paru-paru sosial juga," ucapnya kepada wartawan saat meninjau lokasi, Selasa (11/1/2022).
Baca juga: Hutan Kota Bekasi Ketinggalan Zaman, Ridwan Kamil: Kita Desain Ulang
Berdasar pantauan Kompas.com, Kamis (12/1/2022), kondisi hutan kota seluas 2 hektar tersebut, terlihat sepi pengunjung. Hanya ada beberapa orang yang datang untuk sekadar menikmati suasana ataupun berlari di jogging track.
Lampu taman yang berada disekitar taman, terpantau sudah menguning. Cat bagian fasilitas olahraga dekat pintu masuk juga sudah mengelupas dan berkarat. Paving block yang ada, terpantau sudah terangkat dan ada beberapa juga yang berlubang.
Salah satu pedagang kaki lima yang sehari-hari menjual berbagai macam minuman ringan dan makanan ringan, mengatakan bahwa hutan kota Bekasi sepi terlebih sejak pandemi Covid-19.
Baca juga: Jenazah yang Ditemukan di Hutan Kota Bekasi Korban Pembunuhan, 2 Tersangka Ditangkap
"Ya, sehari-hari begini aja (sepi pengunjung). Apalagi sejak pandemi. Kalau lagi ramai, ya ramai. Tapi setiap hari ya, begini," ungkap seorang pedagang kaki lima yang tidak ingin disebutkan namanya, Kamis (12/1/2022).
Saat ini terlihat banyak sampah daun yang bertebaran dan tidak terawat. Namun, pedagang tersebut mengatakan, ada kalanya Hutan Kota Bekasi terlihat bersih.
"Ya kalau pas bersih, ya bersih. Tapi, sampah plastik kan enggak ada. Kalau sampah daun, ya diambilin, taruh sana (dipinggirkan). Ini kan, kayak begini (banyak sampah daun), karena sebulan ini hujan terus," ungkap si pedagang.
Ketika ditanya pendapat tentang hutan kota yang akan direvitalisasi, pedagang yang sudah berjualan lebih dari 15 (lima belas) tahun tersebut terlihat senang dan berharap mereka justru tidak tergusur.
"Ya, alhamdulillah. Yang penting jangan sampai tergusur," ungkap pedagang.