JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, belum ada urgensi untuk menghentikan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen meskipun ditemukan belasan kasus Covid-19 di sekolah.
Dia menyebutkan, Pemprov DKI Jakarta terus memantau perkembangan kasus agar pelaksanaan PTM bisa berjalan tanpa penyebaran Covid-19.
"Sampai hari ini belum ada urgensi menutup sekolah PTM. Kami masih terus memantau memastikan semua berjalan lebih baik lagi," kata Riza dalam rekaman suara, Kamis (13/1/2022) malam.
Baca juga: PTM 100 Persen di Jakarta Lanjut Terus meski Sebaran Covid-19 Terus Meluas di Sekolah
Riza menjelaskan, DKI Jakarta saat ini masih menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 2.
Selain itu, data vaksinasi Covid-19 memungkinkan Jakarta untuk menggelar PTM 100 persen sesuai surat Kkeputusan bersama (SKB) 4 menteri.
"Aturan yang ada dari Kementerian Pendidikan kan ada syarat PTM 100 persen terbatas dan kami DKI memenuhi syarat itu," ucap Riza.
Baca juga: PTM Baru Digelar 2 Minggu, Pemprov DKI Sebut 10 Sekolah Temukan Kasus Covid-19
Dia menyebutkan, sekolah yang ditutup akibat kasus Covid-19 tidak lebih dari 0,1 persen dari ribuan sekolah yang ada di Jakarta.
Jika sekolah ditutup, kata Riza, justru akan ada banyak pihak yang protes karena tidak semua sekolah ditemukan kasus Covid-19.
"Kalau kami tutup nanti orang protes, masa memenuhi syarat untuk PTM 100 persen tapi ditutup," ucap dia.
Baca juga: Belasan Sekolah di Jakarta Hentikan PTM Sementara, Guru hingga Murid Terpapar Covid-19
Per 13 Januari 2022, DKI Jakarta mencatat sudah ada 10 sekolah yang ditemukan kasus Covid-19 dengan detail 12 siswa dan 2 pendidik terpapar virus corona.
Adapun PTM 100 persen baru berlangsung selama 9 hari karena digelar hanya lima hari dalam sepekan.
Berikut data 10 sekolah di Jakarta yang ditemukan kasus Covid-19 selama PTM 100 persen berlangsung:
1. SDN Ceger 02 Pagi (3 peserta didik)
2. SDN Susukan 08 Pagi (1 peserta didik)
3. SDN Jati 01 Pagi (1 peserta didik)