Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekacauan di Pemkot Tangerang Saat Diguncang Gempa M 6,7, Pegawai Berebut Pakai Tangga, Barang-barang Ditinggalkan

Kompas.com - 14/01/2022, 17:15 WIB
Muhammad Naufal,
Jessi Carina

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Puluhan pegawai Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Kota Tangerang berhamburan ke jalan lantaran gempa berkekuatan 6,7 magnitudo yang terjadi di Barat Daya Sumur Banten.

Gempa yang terjadi pada pukul 16.05 WIB, Jumat (14/1/2022), membuat pegawai Diskominfo yang tengah bertugas keluar dari gedung Pusat Pemerintahan Kota Tangerang (Puspemkot), Banten.

Dewi, seorang karyawan Diskominfo Kota Tangerang, mengaku ia dan rekan-rekannya berada di lantai 4 saat gempa terjadi.

Baca juga: Pasca-gempa M 6,7, Pegawai Pemprov DKI Diminta Segera Tinggalkan Kompleks Balai Kota

Dia merasa panik saat gempa terjadi. Saat hendak keluar dari gedung itu, Dewi dan karyawan lainnya berebut tangga untuk turun lantaran lift dimatikan.

Mereka turun untuk menyelamatkan diri dari gempa yang terjadi.

"Panik banget. Saya lagi ada di lantai 4, rebutan tangga karena lift dimatikan ya," ucapnya saat ditemui usai gempa terjadi, Jumat.

Dewi menuturkan, hampir seluruh karyawan Diskominfo di lantai 4 meninggalkan barang masing-masing saat menyelamatkan diri.

Menurut dia, saat menyelamatkan diri, banyak karyawan yang bahkan tidak mengenakan sepatu.

Baca juga: Gempa Magnitudo 6,7, Warga di Apartemen Kalibata City: Sampai Susah Bangun akibat Goncangan

"Engga ada yang berpikir barang barangnya. Itu ada pegawai yang enggak pakai sepatu," sebutnya.

Hingga saat ini, Dewi mengaku masih gemetaran lantaran gempa yang terjadi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com