Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kota Bogor Berlakukan Ganjil Genap Akhir Pekan Ini, Berikut Daftar Pos Check Point-nya

Kompas.com - 15/01/2022, 09:16 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Penerapan sistem ganjil genap berdasarkan pelat nomor kendaraan di Kota Bogor, Jawa Barat, mulai diberlakukan akhir pekan ini.

Enam titik pos pemeriksaan atau check point disiapkan untuk mengawasi mobilitas kendaraan yang akan masuk ke Kota Bogor pada hari Sabtu dan Minggu ini.

Enam pos pemeriksaan itu tersebar di titik-titik jalur yang mengarah ke pusat kota. Berikut daftar enam lokasi check point ganjil genap di Kota Bogor :

1. Bundaran Air Mancur.

2. Jalan Pajajaran (Depan Rumah Makan Bumi Aki Pajajaran).

3. Simpang Baranangsiang.

4. SPBU Veteran.

5. Simpang Irama Nusantara (Jimer).

6. Simpang Batu Tulis.

Baca juga: Nasib PTM 100 Persen di Kota Bogor Ditentukan Februari 2022

Ada beberapa pengecualian kendaraan yang diperbolehkan melintas saat ganjil genap diberlakukan, di antaranya mobil pemadam kebakaran, ambulans, kendaraan dinas TNI-Polri, angkutan umum, angkutan online, dan angkutan logistik.

Kepala Polresta Bogor Kota Komisaris Besar Susatyo Purnomo Condro mengungkapkan, upaya pembatasan mobilitas tersebut dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 mengingat saat ini jumlah kasus terkonfirmasi positif varian Omicron di DKI Jakarta meningkat.

Susatyo mengatakan, kendaraan yang tidak sesuai dengan ketentuan ganjil genap akan diputar balik oleh petugas yang berjaga di lapangan.

"Kami akan lakukan dua metode untuk membatasi mobilitas masyarakat di akhir pekan ini, yaitu aturan ganjil genap dan bebas kerumunan," kata Susatyo, Sabtu (15/1/2021).

"Evaluasi kami dua minggu kemarin cukup padat, sehingga kami akan berlakukan itu. Kita ingin mengingatkan bahwa kondisi sekarang sedang tidak baik-baik saja," tambah Susatyo.

Baca juga: Alasan Wilayah Bogor Belum Terapkan Ganjil Genap di Hari Kerja

Susatyo menyebutkan, penerapan ganjil genap dilakukan secara situasional. Artinya, apabila terjadi kerumunan atau kepadatan di ruas-ruas jalan, petugas akan langsung menerapkan ganjil genap.

Susatyo menegaskan, tidak ada penyekatan arus kendaraan dalam sistem ganjil genap ini. Selain itu, petugas juga akan menyiapkan lima pola untuk teknis penerapannya di lapangan.

"Ini gerakan menahan satu hari saja. Nanti kita sesuaikan dengan dinamika di lapangan, karena kita tetap perhatikan dimensi ekonomi warga," imbuh Susatyo.

"Kita tidak membatasi total, tidak ada penyekatan. Ini sudah sesuai aturan," pungkas Susatyo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Megapolitan
Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Megapolitan
Cerita Ridwan 'Menyulap' Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Cerita Ridwan "Menyulap" Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Megapolitan
Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Megapolitan
Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Megapolitan
Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Megapolitan
Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Megapolitan
KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

Megapolitan
Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Megapolitan
Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Megapolitan
45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Megapolitan
Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Megapolitan
Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Megapolitan
TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com